Bandung (ANTARA) - Pihak Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat tengah menangani sebanyak 24 orang dalam pemantauan terkait wabah virus corona.
"Sebanyak 24 orang masih dalam pemantauan, dan pemantauan itu akan dilakukan selama 14 hari," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bandung dr Rosye Arosdiani Apip di Bandung, Selasa.
Baca juga: Dokter: Jaga ketahanan tubuh untuk cegah COVID-19
Menurut dia, 24 orang tersebut adalah warga yang mengalami gejala batuk, pilek dan memiliki riwayat berpergian ke negara yang terjangkit virus corona.
Sebelumnya, kata dia, ada sebanyak 31 orang dalam pemantauan Dinkes Kota Bandung. Namun menurutnya pemantauan bagi tujuh orang di antaranya sudah selesai dilakukan.
Baca juga: Lima rumah sakit di Sumatera Utara disiagakan antisipasi COVID-19
"Sejak Januari total ada 31 orang. Yang tujuh sudah selesai atau lewat 14 hari berarti sudah aman, tidak ada permasalahan, berarti dia tidak lanjut menjadi pengawasan. Saat ini kita sedang memantau yang 24 ini," kata dia.
Baca juga: Mendagri minta masyarakat tak panik hadapi isu virus Corona
Menurutnya proses pemantauan orang tersebut berawal dari laporan yang masuk ke Dinas Kesehatan melalui Puskesmas di tingkat kewilayahan. Kemudian pemantauan itu dilakukan di rumah masing-masing tanpa adanya isolasi.
"Sebetulnya dia sehat biasa, tidak bergejala, hanya batuk dan pilek biasa yang tidak dikategorikan pada COVID-19, tapi dia baru berangkat dari negara terjangkit. Ini kan khawatir nih tapi ini tidak masuk isolasi," kata dia.
Sedangkan untuk isolasi atau karantina, kata dia, hanya akan dilakukan bagi orang yang memiliki riwayat berpergian ke negara Tiongkok khususnya wilayah Wuhan.
Karena menurutnya di wilayah tersebut terbukti cukup banyak orang yang positif virus corona.
"Walaupun dia sehat tapi baru pulang dari negara China seperti Wuhan misalnya atau dari kapal pesiar itu karena di sana terbukti ada ratusan orang yang positif. Ketika selesai di sana, saat pulang pun mereka kembali di karantina gitu karena untuk memastikan," kata dia.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020