Jakarta (ANTARA) - Wakil Sekjen untuk ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN Aladdin D. Rillo berharap pembangunan ekosistem 5G untuk transformasi digital di kawasan ASEAN merata.
Rillo menyatakan pihaknya memiliki komitmen tinggi untuk memastikan pemain-pemain industri terkemuka dapat terlibat dan berperan dalam mewujudkan harapan ini.
"Keterlibatan para pemain industri dari sektor swasta ini sangat penting karena mereka memiliki kompetensi dalam pembangunan infrastruktur yang tepat, serta dalam pengembangan ekosistem," ujar Rillo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Rillo menyebutkan negara-negara di ASEAN harus bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.
Baca juga: Qualcomm-ZTE uji coba panggilan suara 5G di AS
Baca juga: Perjalanan Indonesia siapkan 5G
“Bagi pemerintahan, bisnis, dan masyarakat, transformasi digital bukan lagi hanya sebuah pilihan, namun sebuah keniscayaan untuk pemberdayaan ekonomi dan bisnis,” tambahnya.
Menyongsong hadirnya dunia digital yang cerdas yang diprediksi akan terealisasi pada 2030, Masyarakat Ekonomi ASEAN menyatakan keseriusannya untuk mendorong setiap negara di kawasan tersebut untuk mengakselerasi transformasi digital di berbagai sektor, serta membangun kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan guna meningkatkan kompetensi di percaturan global.
"Digitalisasi saat ini menjadi fokus bagi ASEAN. Untuk itu, kami perlu memiliki infrastuktur yang tepat," kata Rillo.
AEC yang saat ini berada di bawah kepemimpinan Vietnam, akan terfokus pada 5G sebagai fondasi penting dalam mendukung transformasi digital dan pasar yang terintegrasi, tambah Rillo.
Kendati demikian, Rillo mengingatkan bahwa keamanan siber juga harus menjadi fokus dalam pembangunan ekosistem 5G, karena penetrasi internet di kawasan ASEAN tengah mengalami tingkat pertumbuhan tertinggi dan akan terus meningkat.
Baca juga: Jaringan 6G bisa 8.000 kali lebih cepat dari 5G
Baca juga: Jepang berencana luncurkan 6G pada 2030
Baca juga: Vietnam akan luncurkan layanan komersial 5G tahun ini
Pewarta: Maria Rosari & Dara Tanjung Maharani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020