Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Mulyaman Hadad mengatakan, penurunan suku bunga deposito oleh perbankan memerlukan waktu setelah lembaga penjaminan simpanan (LPS) menurunkan suku bunga yang dijamin 50 basis poin untuk simpanan rupiah menjadi sembilan persen pada bank umum.

"Bank masih memerlukan waktu untuk turun, tapi perlahan-lahan telah mulai turun," katanya di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum memberikan himbauan agar bank menurunkan suku bunga depositonya. "Belum-belum, kita belum memberikan himbauan," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan, bila suku bunga deposito dapat diturunkan maka suku bunga pinjaman juga akan ikut turun.

Ia menambahkan, saat ini penurunan suku bunga deposito saat ini belum dapat terealisasi dengan baik sebab di pasar untuk suku bunga deposito masih sangat tinggi sekitar 12-14 persen. Sehingga penurunan suku bunga penjaminan belum direspon dengan baik oleh perbankan.

Untuk itu, ia meminta agar bank-bank besar menurunkan suku bunga deposito sehingga dapat diikuti bank-bank lain. "Kita harapkan bank-bank besar harus mulai dulu menurunkan bunga depositonya, sehingga nantinya bank-bank lain ramai-ramai menurunkan suku bunga depositonya yang akan menurunkan suku bunga kreditnya, " katanya.

Ia mengatakan, kesulitan saat ini terutama untuk membuat para nasabah yang memiliki dana besar agar tetap berada di bank dengan suku bunga yang wajar. "Tantangan kita bagaimana deposan mau mendapatkan bunga yang lebih rendah. Kalau mereka maunya 14 -12 persen kita susah untuk turun. Seyogyanya bank-bank tidak melayani bunga yang tinggi, deposito 14 persen bunga kredit jadi tinggi," katanya.

Menurut dia, dana di masyarakat cukup sehingga tidak perlu bersaing. Hal ini bisa dilihat dengan pertumbuhan dana pihak ketiga. Ia juga mengatakan, penerbitan sukuk retail pemerintah juga tidak akan mengganggu dana masyarakat. "Meski suku bunganya mencapai 12 persen tapi kan jangka panjang, tiga tahun, jadi tidak mengganggu," katanya.

Sebelumnya Direktur Retail Banking Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, penurunan suku bunga deposito harus lebih cepat dari penurunan suku bunga BI rate.

"Penurunan suku bunga deposito harusnya lebih tajam dari penurunan suku bunga BI rate, sehingga ini dapat mendorong penurunan suku bunga kredit," katanya. Ia mengatakan, untuk Indonesia rata-rata selisih antara suku bunga deposito dengan suku bunga kredit adalah lima persen. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009