Ketua Komnas Anak Seto Mulyadi mengatakan di Jakarta, Rabu, beberapa hari yang lalu pihaknya telah mengunjungi dan berdialog langsung dengan Ponari di kediaman keluarganya di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.
"Dan satu atau dua hari mendatang kami akan kembali ke sana lagi untuk memberikan semacam konsultasi," kata psikolog itu.
Ia mengatakan, konsultasi tersebut diberikan karena kepopuleran mendadak dan ekspose media yang berlebihan sedikit banyak telah mempengaruhi kondisi psikologis Ponari.
"Pastinya dia stres karena selalu dikerubungi banyak orang, stres-nya tidak berat, tapi kalau terus dibiarkan akan mempengaruhi jiwanya," kata Seto.
Tanda-tanda stees seperti kemunduran tingkah laku, kata dia, mulai terlihat pada siswa sekolah dasar yang belakangan didatangi ribuan warga karena kemampuan menyembuhkan yang dia miliki itu.
"Sebelumnya dia biasa main sendiri tapi sekarang minta digendong terus, kadang dia over acting. Dia juga jadi agak trauma dengan kamera," katanya.
Ia menambahkan, hingga kini anak itu belum bisa kembali bersekolah karena warga yang minta diobati masih terus berdatangan ke rumahnya dan berharap bisa menemuinya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
Dewi Sulistiyowati.