Seoul (ANTARA) - Korea Selatan melaporkan 600 pasien baru corona dan tiga lagi meninggal karena virus tersebut sehingga jumlah total orang yang dipastikan tertular di negara itu menjadi 4.812, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel, Selasa.
Kemarahan dan ketakutan menyangkut penyebaran virus tersebut telah mencengkeram Korea Selatan sementara sebuah sekte keagamaan di pusat wabah corona berada dalam pengawasan ketat.
Di Jenewa, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan pada Senin (2/3) bahwa Korea Selatan, Italia, Iran dan Jepang adalah negara-negara yang paling mengkhawatirkan bagi WHO.
Dalam 24 jam terakhir, kasus COVID-19 yang dilaporkan muncul di luar China berjumlah hampir sembilan kali lipat dibandingkan jumlah di dalam negeri China, namun penyakit itu bisa dijinakkan melalui langkah-langkah yang tepat, katanya.
Di Hanoi, Vietnam Airlines pada Senin mengumumkan mulai 5 Maret akan menghentikan penerbangan ke kota-kota di Korea Selatan atas kekhawatiran soal virus corona.
"Kami akan membuka kembali penerbangan ke tujuan-tujuan di Korea Selatan setelah wabah itu sudah lebih terkendali," kata Vietnam Airlines dalam pernyataan.
Maskapai Vietnam lainnya, Bamboo Airways, pada Senin juga menyatakan akan menghentikan sementara semua penerbangan dari dan ke Korea Selatan.
Negara Asia Tenggara itu untuk sementara ini sudah tidak menerima kunjungan bebas visa bagi warga Korea Selatan.
Vietnam pekan lalu melaporkan seluruh 16 pengidap virus corona di negara itu sudah sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah rumah sakit dan sejak 3 Februari belum ada laporan soal kemunculan kasus baru.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jumlah total kasus corona di Korsel tembus angka 4.212
Baca juga: Masyarakat Korea Selatan diimbau tetap di dalam rumah, cegah COVID-19
Baca juga: COVID-19 merebak di Korsel, KBRI tingkatkan upaya perlindungan WNI
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020