Kolombo (ANTARA News) - Pemberontak Macan Tamil yang kini terdesak Rabu membantah laporan-laporan PBB bahwa kelompok itu merekrut secara paksa anak-anak untuk dijadikan serdadu menjelang pertempuran terakhir dengan pasukan pemerintah Sri Lanka yang sedang bergerak maju.

"Kami membantah keras laporan yang menyatakan kami merekrut anak-anak di bawah batas usia 18 tahun," kata ketua bidang politik Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE), B. Nadesan kepada laman pro pemberontak Tamilnet.com.

Badan PBB Urusan Anak-anak (UNICEF) menuduh pemberontak meningkatkan perekrutan mereka atas warga sipil, memaksa anak-anak yang bahkan masih berusia 14 tahun untuk menjadi tentara mereka.

Macan Tamil, yang kini terdesak di satu daerah hutan kecil, memiliki catatan panjang dalam menggunakan tentara anak-anak, dan lebih dari 6.000 orang sejak tahun 2002, kata laporan UNICEF.

Nadesan, yang membantah tuduhan itu juga menyatakan tentara Sri Lanka menyiksa dan memenjarakan para remaja Tamil yang dituduh punya hubungan dengan pemberontak.

Ia juga mengatakan ribuan anak tewas, buntung atau dilanda kekurangan gizi akibat serangan tentara terhadap pemberontak LTTE di Sri Lanka utara.

Pasukan pemerintah berada diambang menghancurkan pemberontak dan mengakhiri perjuangan 37 tahun mereka untuk mendirikan sebuah negara bagi etnik Tamil setelah serangkaian kemenangan di seluruh bagian timur laut pulau itu.

Pemberontak 10 tahun lalu berjanji akan mengakhiri perekrutan serdadu anak-anak tetapi berulang-ulang tidak menepati janjinya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009