Jakarta (ANTARA News) - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengungkapkan, PT Pertamina (Persero) meminta jaminan pemerintah atas pinjaman proyek pengembangan gas Blok Natuna D Alpha.
Kepala BP Migas R Priyono sebelum rapat dengan Pansus Hak Angket BBM DPR di Jakarta, Rabu mengatakan, jaminan tersebut diperlukan karena biaya investasi pengembangan Natuna diperkirakan mencapai 40 miliar dolar AS.
"Pertamina minta jaminan ,trustee letter, dari pemerintah seperti halnya proyek Tangguh," katanya.
Priyono mengatakan, di tengah situasi global sekarang ini, mencari pinjaman 500 juta dolar AS saja sulit, apalagi 40 miliar dolar AS.
Saat ini, Pertamina tengah mencari mitra untuk mengembangkan Blok Natuna D Alpha tersebut.
Hasil seleksi awal telah terpilih delapan calon yakni Chveron, Total, ExxonMobil, StatoilHydro, CNPC, Shell, Petronas, dan ENI Spa.
Kriteria mitra yang diinginkan Pertamina di antaranya menyangkut aspek teknologi, finansial, serta kesesuaian calon terhadap persyaratan kemitraan.
Pertamina berkeinginan memiliki saham mayoritas sekaligus menjadi operator blok tersebut dengan porsi kepemilikan minimal 40 persen.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009