Bukan hanya saya, ibu-ibu yang lain juga batal beli, bahkan terkejut setelah tahu kalau harga pembersih tangan meroket,
Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Warga Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan harga hand sanitizer atau pembersih tangan naik 10 kali lipat pasca dua WNI positif terinfeksi virus COVID-19.
Salah seorang ibu rumah tangga, Erita menyebut harga pembersih tangan khusus merk Nuvo 50 mili yang biasa dijual sekitar Rp6 ribu per botol, kini naik jadi Rp65 ribu per botol.
"Biasanya beli di swalayan, tapi sejak hari ini, sudah tak ada lagi. Adanya di apotek Kimia Farma, harganya Rp65 ribu, mahal. Saya urung beli," katanya di Tanjungpinang, Senin.
"Bukan hanya saya, ibu-ibu yang lain juga batal beli, bahkan terkejut setelah tahu kalau harga pembersih tangan meroket," ujarnya.
Erita mengaku biasa menggunakan pembersih tangan Nuvo ketika berpergian atau jalan-jalan dengan suami serta anak-anaknya. Selain mudah dibawa, juga dianggap praktis buat membersihkan tangan.
"Saat berpergian, kadang anak-anak suka pegang ini dan itu, lalu pegang makanan. Manfaat pembersih tangan ialah membunuh kuman pada permukaan tangan," tambahnya.
Dia katakan, pihak Kimia Farma berdalih kalau kenaikan harga pembersih tangan menyesuaikan harga yang ditetapkan oleh agen distributor barang tersebut.
Selain sabun tangan, harga masker di apotek Kimia Farma di Tanjungpinang pun ikut naik.
Warga Kampung Bugis, Suryanto menyebut masker yang dijual Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kotak dengan isi 50 lembar, kini dijual mencapai Rp100 ribu per kotak.
"Bahkan, sekarang tidak dijual per kotak lagi, melainkan enceran. Ada yang empat lembar masker dijual Rp20 ribu," sebut Suryanto.
Suryanto mengaku sempat kesulitan buat mencari masker. Rata-rata di apotek Kimia Farma stok masker sudah habis semua.
"Beruntung di Kimia Farma di Kilometer 8, semalam masih ada, saya beli sekitar delapan lembar, dipakai buat antisipasi penyebaran wabah COVID-19," sebutnya.
Pewarta: Ogen
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020