Havana (ANTARA News/AFP) - Guatemala meminta maaf karena telah mengizinkan Amerika Serikat menggunakan negara itu sebagai basis bagi invasi gagal AS ke Kuba di Teluk Babi pada 1961.

Berbicara selama kunjungannya ke Havana, Presiden Alvaro Colom memperoleh sambutan luar biasa antusias ketika menyatakan permohonan maaf atas kerjasam pemerintah negara itu di masa lalu dengan Washington dalam upaya penggulingan Fidel Castro yang gagal.

"Saya memohon maaf pada Kuba karena telah meminjamkan negara kami, wilayah kami, untuk persiapan invasi ke Kuba. Itu samasekali bukan ulah kami, tapi itu memang terjadi di tanah kami," kata Alvaro Colom.

Pada 17 April 1961, sekitar 1.400 orang Kuba di pengasingan melancarkan sebuah invasi ke Kuba yang dirancang dan dibiayai Washington.

Pasukan gerilya ini dilatih di Guatemala yang lalu terlibat dalam perang saudara brutal di Guatemala yang menewaskan ratusan ribu orang sebelum kemudian berakhir pada 1996.

Perang saudara di Guatemala terjadi antara kaum pemberontak yang komunis dan kebanyakan dari suku asli Guatemala, menghadapi diktatur militer dukungan AS.

Pernyataan Presiden Guatemala ini keluar saat lawatannya ke Kuba dalam upaya memperkuat hubungan dagang antara Kuba dan Guatemala.

Alvaro Colom menjadi pemimpin Amerika Latin kelima yang mengunjungi negara pulau nan komunis itu di sepanjang awal tahun ini. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009