Manado (ANTARA News) - Sekitar 15.846 keluarga di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), masih bertahan disejumlah titik pengungsian pada daerah perbukitan, pasca musibah gempa bumi melanda kabupaten tersebut pekan lalu (12/2). Pada umumnya pengungsi itu masih trauma adanya isue akan terjadi tsunami akibat guncangan gempa bumi tektonik, dan juga sebagian besar rumahnya rusak parah, kata Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Talaud (Germita), Sambonika Bariwung, di Kota Manado, Sulut, Selasa. Ribuan keluarga warga gereja itu tersebar di 13 kecamatan, tentu ada pula warga Talaud dari golongan agama lain bernasib sama menderita akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter pada hari Kamis pekan lalu. Warga korban bencana alam Talaud itu sementara ini lebih memilih membangun tenda darurat dialam terbuka diatas bukit sebagai tempat istirahat pada malam hari, guna mengantisipasi gempa susulan. Sambonika mencontohkan, sekitar 178 rumah penduduk di Desa Pangeran, Kecamatan Kabaruan, semua rusak parah tak bisa dihuni akibat guncangan gempa, terpaksa membuat tenda-tenda darurat sebagai tempat berteduh. Mengenai penyaluran bantuan khusus dari Germita, menurut Sambonika, telah disalurkan lewat posko ditiga titik, yakni di Desa Lirung, Kecamatan Lirung di Pulau Salibabu, di Desa Mangarng, Kecamatan Kabaruan dan Desa Melongguane, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Talaud. Bantuan berupa bahan makanan dan pelayanan kesehatan, diberikan Yayasan Tanggul Bencana Jakarta, dan CWS Makassar dibawah wadah Persatuan Gereja Indonesia (PGI). Sedangkan bantuan yang diberikan pemerintah menurut Sambonika, juga umumnya telah diterima warga, namun penyalurannya tidak merata. Sebab, di lapangan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu dengan kepentingan politik jelang Pemilu. Pemerintah memang telah memberikan bantuan Rp500 juta, tetapi realisasi di lapangan penyalurannya tidak merata, bahkan terkesan penerima bantuan dibeda-bedakan, atau mengikuti kemauan orang-orang tertentu demi kepentingan politik. Sesuai data, pada hariI Kamis (12/2), pukul 01.34.53 wita, gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,4 pada skala ricther terjadi di wilayah perairan laut Sulawesi Utara. Pusat gempa itu 112 kilometer (km) arah Tenggara Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, atau berada pada titik 3.85 Lintang Utara dan 126.67 Bujur Timur.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009