Lamongan (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar pembangunan di Provinsi Jawa Timur kembali dilanjutkan pasca pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Saifullah Yusuf sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat terwujud. "Adalah kewajiban kepala daerah untuk memajukan seluruh masyarakat Jawa Timur, termasuk mereka yang saat pemilihan lalu tidak memilih pasangan ini," kata Presiden dalam sambutannya di acara peresmian proyek pembangunan 100.000 rumah yang dibangun oleh pengembang yang menjadi anggota Real Estate Indonesia REI di Kabupaten Lamongan, Jatim, Selasa, yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Selanjutnya Kepala Negara juga mengingatkan agar masyarakat Jawa Timur bersama-sama dengan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru bekerja membangun Provinsi tersebut. "Inilah etika politik dan etika dalam berdemokrasi," kata Presiden. Dalam sambutan tanpa teks itu, Presiden Yudhoyono mengatakan biasanya kepala daerah yang baru dilantik diminta untuk datang ke Jakarta bertemu dengan Presiden untuk melaporkan perkembangan daerahnya sekaligus mendapat pengarahan dari Kepala Negara. "Karena hari ini sudah bertemu, maka saya sampaikan (pengarahannya-red) disini saja," kata Presiden yang disambut tepuk tangan para undangan yang hadir. Di bidang Ekonomi, kata Presiden, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang menjadi andalan Indonesia untuk mendorong perekonomian nasional, seperti Kabupaten Lamongan yang dinilai sebagai salah satu pilar ekonomi Jawa Timur. "Tadi dilaporkan oleh Gubernur bahwa pertumbuhan ekonomi diprediksi akan menurun. Bila pertumbuhan ekonomi turun tidak perlu cemas. Pada 2007 lalu pertumbuhan ekonomi nasional 6,3 persen, kemudian pada 2008 turun sedikit menjadi 6,1 persen," katanya. Kepala Negara mengatakan penurunan pertumbuhan ekonomi nasional yang diakibatkan krisis keuangan global tersebut sedikit lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya. Yudhoyono kemudian mencontohkan Singapura yang pertumbuhan ekonomi 2008 menurun drastis dibandingakan 2007 dan bahkan diprediksi pada 2009 akan mencatat nilai minus. "Kita harus melakukan apapun yang bisa dilakukan agar harga kebutuhan masyarakat dapat dijangkau," pesan Presiden pada Gubernur Jatim yang baru. Sementara itu menanggapi laporan Soekarwo tentang perlunya penyelesaian permasalahan di Sidoarjo sehingga pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur bisa meningkat, Kepala Negara setuju dengan hal tersebut. "Saya sepakat masalah di Sidoarjo harus diselesaikan," tegas Presiden Yudhoyono. Dalam kesempatan itu, Presiden yang didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono mengatakan pemerintah pusat pun menaruh perhatian yang besar terhadap ketersediaan pupuk bagi petani dengan mengeluarkan kebijakan terkait sektor tersebut. Tak lupa Presiden juga mengingatkan pimpinan Provinsi Jawa Timur untuk menjaga kecukupan pangan dengan berbagai kebijakan yang mendukung tujuan tersebut. Untuk mendorong pertanian, Presiden juga mengatakan pemerintah pusat juag menginginkan agar sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo yang alirannya sampai di wilayah Lamongan tersebut dapat diatur dan juga digunakan untuk saluran irigasi. "Jadi bukan hanya bendungan saja yang dibangun," tuturnya. Khusus untuk Kabupaten Lamongan, Presiden mengatakan Kabupaten itu pernah dipandang sebelah mata layaknya Kabupaten Pacitan, tempat kelahiran Presiden yudhoyono. "Tapi dalam perkembangannya saat ini, Lamongan kini tidak seperti itu. Banyak potensi yang dikembangkan seperti pertanian dan lainnya," tutur Presiden.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009