Jakarta (ANTARA News) - Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya terutama bagi insan olahraga catur dengan meninggalnya GM Edhi Handoko pada, Selasa dini hari (pukul 02:00 WIB) di Rumah Sakit Cibinong, Jawa Barat, karena sakit jantung dalam usia 49 tahun.
GM Edhi Handoko sebelum menjadi pelatih dan salah seorang pengurus di PB Percasi adalah seorang pemain catur yang cukup diandalkan untuk tim Indonesia di era sebelum 2000.
"Kami cukup sedih mendengar kabar ini, kami PB Percasi bukan saja merasa kehilangan seorang pemain tapi juga seorang pelatih," kata Ketua Harian PB Percasi Eka Putra Wirya yang dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, GM Edhi Handoko yang sempat menjadi pelatih tim putra pada Olimpiade di Turin, Italia 2006 dan juga sebagai kapten tim pada Olimpiade di Dresden, Jerman tahun lalu, adalah sosok yang patut dicontoh.
"Dia merupakan sosok yang sangat memegang teguh disiplin, dan ini bisa menjadi contoh bagi pecatur generasi yang sekarang ini," tambahnya.
Sehari-hari GM Edhi Handoko aktif menjadi pengajar di Sekolah Catur utut Adianto di Bekasi.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009