"Golkar tidak ragu, tidak gamang. Memang selama ini belum waktunya (tentukan Capres dan cawapres)," kata Agung Laksono usai diskusi Agenda 23 Wacana dari Slipi bertema "Moratorium Pemekaran Daerah" di DPP Golkar di Slipi Jakarta, Selasa (17/2).
Diskusi yang dipandu Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Ichsan Loulembah dan dibuka Agung Laksono, juga menghadirkan Mendagri Mardiyanto, Wakil Ketua Komisi II DPR Idus Marham, pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Bambang Brodjonegoro serta Ketua Umum PWI Pusat Margiono.
Agung Laksono mengemukakan, Golkar sudah menyepakati bahwa Capres dan Cawapres akan ditentukan setelah Pemilu legislatif 9 April 2009. Hal itu sesuai keputusuan Rapimnas Golkar. Karena itu, tidak tepat dianggap Golkar ragu atau gamang karena memang belum waktunya.
Untuk menyongsong waktu sesuai keputusan Rapimnas Golkar mengenai pencalonan presiden dan Wapres, DPP Golkar sudah menyusun langkah, yaitu menjaring nama-nama untuk dinominasikan sebagai bakal calon presiden dan bakal Cawapres.
Penjaringan nama sebagai nominator bakal Capres dan bakal Cawapres itu melibatkan seluruh jajaran, baik DPD Golkar Tingkat II (kabupaten/kota), DPD Golkar Tingkat I (provinsi) maupun Ormas-Ormas yang mendirikan Golkar.
Setiap DPD II diharuskan merekomendasikan tujuh nama. Nama nominator dari DPD II diajukan ke DPD I Golkar. Setiap DPD I nantinya menetapkan tujuh nama atas usulan DPD II Golkar.
Tujuh nama dari seluruh DPD I Golkar akan disampaikan ke DPP Golkar. Menurut Agung, tujuh nama dari DPD Golkar diharapkan sudah diterima DPP Golkar pada Maret 2009. Selanjutnya, dilakukan survei atas tujuh nama yang masuk nominasi.
Hasil survei itu yang akan disampaikan ke Rapim Khusus Golkar setelah Pemilu legislatif tetapi sebelum pemilihan presiden. "Rapimnas khusus yang akan memutuskan nama yang akan diajukan, berdasarkan hasil survei atas tujuh nama yang diusulkan seluruh DPD Golkar. Jadi penjaringan sebelum Pemilu legislatif, penetapannya setelah Pemilu tersebut," katanya.
Mengenai siapa yang berhak diusulkan DPD Golkar, Agung menjelaskan, tidak mesti kader Golkar. Tujuh nama yang akan ditetapkan dalam Rapimnas Khusus Golkar setelah Pemilu legislatif bisa Capres dan bisa Cawapres. (*)
Editor: Guntur Mulyo W
Copyright © ANTARA 2009