"Karena anggaran terbatas, dan pihak produsen (Perancis) juga terimbas krisis keuangan global, maka pengadaan 150 panser VAB dikurangi menjadi 40 unit, si satu unit seharga sekira Rp12 miliar," katanya, di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, pengadaan panser VAB untuk TNI Angkatan Darat itu akan didanai menggunakan sisa anggaran Kredit Ekspor (KE) pertahanan 2004-2009 sekitar 1,2 miliar dolar AS.
Selain panser VAB, sisa anggaran itu juga akan digunakan untuk pembelian dua kapal selam TNI Angkatan Laut (AL), senjata dan peluru kendali pesawat tempur TNI Angkatan Udara.
Keseluruhan alat utama sistem senjata (alutsista) yang menggunakan KE 2004-2009 tersebut, tambah Menhan, 70 persennya masih menggunakan komponen luar negeri.
Juwono mengemukakan, seluruh pengadaan alutsista menggunakan fasilitas KE sekira 1,2 miliar dolar AS itu telah mendapat persetujuan Departemen Keuangan (Depkeu) dan Bappenas.
"Menkeu telah setuju, karena pengadaan alutsista itu merupakan bagian untuk mempecepat penyerapan sisa anggaran pertahanan KE 2004-2009 sebesar 1,2 milir dolar AS," katanya.
Pada 2008, ungkap Juwono, tingkat penyerapan anggaran Departemen Pertahanan dinilai sangat bagus yakni sekira 90 persen dibanding departemen lain yang hanya 60 hingga 70 persen.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009