Seoul, (ANTARA News)- Badan Sepak Bola Korea Selatan (KFA) menuntut Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Mohammed Bin Hammam agar meminta maaf berkaitan dengan komentarnya yang dinilai menghina.
KFA dalam pernyataannya, Selasa, mengatakan bahwa jika perlu mereka akan melakukan aksi bersama anggota AFC lainnya dan mengajukan protes ke badan sepak bola dunia (FIFA), demikian diwartakan AFP.
Bru-baru ini, Bin Hammam mengecam ketua KFA Cho Jung-Yeon dengan mengatakan bahwa ia siap untuk "memenggal kepada Cho Jung-Yeon".
Menurut KFA, presiden AFC itu juga menghina Cho dan pimpinan sepak bola Asia lainnya dalam mendukung kandidat asal Bahrain Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa untuk duduk di komite eksekutif FIFA.
Shaikh Salman bakal bersaing dengan Bin Hammam dalam perebutan kursi di FIFA itu pada Mei mendatang, saat masa tugas Hammam selesai.
"Kami memprotes keras pernyataan Bin Hammam yang tanpa dasar dan menghina kami serta anggota AFC lainnya," kata jurubicara KFA You Young-Cheul.
"KFA menginginkan penjelasan dan permohonan maaf dari Bin Hammam atas pernyataan yang tidak pantas itu," katanya.
Bin Hammam sendiri menjelaskan bahwa komentarnya soal Cho sebagai "bukan hal yang berbahaya dan metapora yang biasa digunakan dalam bahasa Arab", yang berarti suatu upaya merintangi kemajuan seseorang.
Msa tugas Bin Hammam sebagai presiden AFC akan berakhir 2011. Namun mantan Sekjen AFC Peter Velappan mengatakan bahwa Hammam seharusnya mundur sebagai presiden AFP jika kehilangan kursi di FIFA.
Beberapa bulan lalu Bin Hammam juga sempat dikritik atas rencananya memindahkan markas AFC dari Malaysia.
Wakil Presiden FIFA Chung Mong-Joon dari Korsel telah mengkritik rencana Bin Hammam dengan mengatakan bahwa keputusan itu tidak bijak dan tidak mencerminkan sikap dari anggota-anggota AFC.
"Saya ingin tahu dari mana ia mendapat ide itu. Bin Hamman lebih sering bertindak atas keinginan sendiri. Banyak anggota yang tidak mendukung kepindahan itu," katanya.
Chung tidak berwenang untuk berkomentar, namun jurubicara KFA mengatakan bahwa Chung hanya mengemukakan pendapat pribadinya untuk mengoreksi hal yang salah.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009