Menurut rencana Ratu dan Raja Belanda akan datang ke kawasan Danau Toba, 13 Maret 2020
Medan (ANTARA) - Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Cerruti akan mengunjungi kawasan Danau Toba untuk berwisata sekaligus membawa tim riset kualitas air untuk berbagi pengalaman pengelolaan air bersih di danau supervulkano tersebut.
Direktur Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo di Medan, Senin, mengatakan kunjungan Ratu dan Raja Belanda ke Danau Toba dipastikan juga membawa tim riset kualitas air untuk berbagi pengalaman dalam pengelolaan air bersih.
"Menurut rencana Ratu dan Raja Belanda akan datang ke kawasan Danau Toba, 13 Maret 2020," katanya.
Raja dan Ratu Belanda tersebut direncanakan mengunjungi sejumlah tempat wisata dan situs budaya, seperti Bukit Singgolom yang memiliki pemandangan dari atas Danau Toba serta Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihuta, Kabupaten Toba Samosir serta sejumlah tempat wisata lainnya.
Baca juga: Raja dan Ratu Belanda kunjungi Indonesia pada 10-13 Maret
Ratu dan Raja Belanda dalam kunjungannya itu bukan hanya untuk berwisata namun memiliki agenda berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengelola air di kawasan Danau Toba.
"Mereka akan membawa para peneliti atau tim riset kualitas air untuk berbagi pengetahuan dengan perwakilan pemerintah peneliti dari Indonesia dan sejumlah komunitas pecinta lingkungan. Agenda transfer ilmu pengetahuan itu akan dilakukan dalam kegiatan seminar di sekolah unggul DEL," katanya.
Ia mengharapkan kegiatan berbagi ilmu tentang pengelolaan air tersebut, akan membantu pemerintah dalam memanfaatkan air Danau Toba untuk kemaslahatan masyarakat.
Hal itu, katanya, karena Belanda sudah memiliki pengalaman mengelola air bersih untuk kebutuhan negara dan masyarakatnya.
"Kita tahu Belanda memiliki pengalaman untuk mengelola air. Oleh karenanya diharapkan akan mendongkrak pengelolaan air karena mereka 'expert' dari sana," katanya.
Baca juga: Bakal masuk UNESCO, Otorita Toba fokus kembangkan 16 situs geologi
Baca juga: Danau Toba penuhi empat pilar geopark
Pewarta: Juraidi dan Donny Aditra
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020