Surabaya, (ANTARA News) - Jenazah Mr X atau Asrori alias Aldo (21), warga Kalasemanding, Kecamatan Perak, Jombang, Jawa Timur, Selasa, akhirnya dimakamkan setelah "disimpan" di Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) H Samsoeri Mertojoso, Mapolda Jatim.

Jenazah yang diyakini sebagai korban ke-10 dari tersangka korban pembunuhan Verry Idham Heryansah alias Ryan di Jombang itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putat Gede, Surabaya sekitar pukul 10.30 WIB.

"Proses pemakamam itu dilakukan sepuluh angggota penyidik Satuan Pidana Umum (Pidum) Polda Jatim dalam waktu kurang dari 30 menit," kata Kepala Unit Jatanras Satuan Pidum Polda Jatim, Kompol Wahju Harjanto, yang memimpim pemakaman Asrori.

Dalam proses pemakaman dari jenazah yang menjadi korban pembunuhan pada 29 September 2007 itu berlangsung sederhana tanpa keluarga almarhum dan hanya nisan putih yang dicat tulisan nama Asrori.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol Dra Pudji Astuti MM, penyidik Polda Jatim akhirnya memakamkan jenazah Asrori, karena keluarganya tetap tidak mau mengakui, kendati sudah ada bukti dari hasil uji DNA.

"Kami sudah berupaya maksimal untuk menjelaskan kepada keluarganya, tapi sampai saat ini tetap nggak diakui, karena itu akhirnya kami makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU), sebab memang nggak mungkin disimpan terus," katanya.

Terkuaknya Asrori melalui uji DNA pada 27 Agustus 2008 telah melengkapi identitas 10 korban pembunuhan di belakang rumah orangtua Ryan di desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, kabupaten Jombang, Jatim yakni Ariel Somba Sitanggang (Jakarta), Vincentius Yudhi Priono (Wonogiri, Jateng), dan Guruh Setio Pramono (Nganjuk, Jatim).

Selain itu, Graddy (marga Tambunan, Manado), Agustinus alias Wawan (28), Muhammad Akhsoni alias Soni (29), Zainal Abidin alias Jeki (21), Nanik Hidayati (23) dengan anaknya Silvia Ramadani Putri (3), dan Mr X yang ternyata Asrori asal Jombang.

Satu-satunya korban Ryan yang "dihabisi" di Jakarta adalah Heri Santoso yang dimutilasi hingga tujuh potongan di Depok, lalu dibuang di Jl Kebagusan, Jakarta, kemudian kasusnya terungkap pada 12 Juli 2008 dan akhirnya menjalar ke pembunuhan 10 korban di Jombang, Jatim.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009