Jakarta (ANTARA) - Sentra alat dan produk kesehatan Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, dipadati pembeli masker beberapa saat setelah pemerintah mengumumkan secara resmi dua warga positif terjangkit virus corona (Covid-19), Senin.
"Saya diminta perusahaan mencari masker 3M 820 tapi harganya luar biasa mahal," kata salah satu karyawan swasta di Jakarta, Nando (48) di Pasar Pramuka.
Masker 3M 820 seharga Rp1,5 juta per kotak berisi 29 biji yang diklaim sejumlah pedagang berstandar internasional dibutuhkan perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi itu untuk dipakai 30 karyawan saat bekerja.
"Permintaan kantor ini beberapa saat setelah Presiden Joko Widodo ngumumin di televisi kalau sudah ada warga kita yang kena corona," ujarnya.
Situasi Pasar Pramuka yang ramai konsumen hari ini dibenarkan Ikhsan (31) pemilik Toko Ayang Farma di lantai dasar Blok AKS 7.
"Stok yang saya punya 500 box jenis 3 Ply sudah habis semua, sisanya jenis 3M 1860 seharga Rp2 juta per box isi 20 pc dan 3M 820 seharga Rp1,5 juta per box isi 20 pc," katanya.
Konsumen lainnya, Rena (32) mengaku sedang mencari masker jenis N-95 dan 3 Ply.
"Khawatir tertular saja sih, karena kan di kantor banyak orang, banyak tamu juga. Jadi teman-teman kantor pas tahu kalau saya mau beli masker, pada nitip juga," katanya.
Rena mengatakan stok masker N-95 kini tak bisa lagi ditemukan di penjual mana pun, sehingga ia memutuskan untuk membeli masker umum bertipe 3 Ply.
Masker jenis 3 Ply saat ini dibanderol Rp300 ribu per box atau naik dari harga normal berkisar Rp80 ribu per box.
Pemerintah Indonesia mengumumkan temuan pertama dua orang warga Depok yang dinyatakan positif tertular virus corona.
Mereka diduga tertular oleh kerabatnya, warga Jepang yang tinggal di Malaysia, saat bertemu pada 14 Februari 2020 di Jakarta. Keduanya kemudian berobat ke RS Mitra Keluarga Depok pada 27 Februari dengan keluhan flu dan sesak napas.
Dua hari kemudian, ibu dan anak tersebut dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Keduanya dinyatakan positif mengidap virus corona.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020