Jakarta (ANTARA) - Asosiasi pengemudi ojek online dari Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia secara resmi mengimbau para pengemudi ojek daring atau online untuk mengantisipasi dan mewaspadai masuknya wabah virus Corona ke Indonesia.
"Kami menyampaikan sikap agar seluruh rekan-rekan ojol waspada dan mulai lakukan langkah antisipasi, namun tetap tenang dan jangan panik," ujar Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.
Dia meminta para pengemudi Ojol untuk mempercayakan kepada pihak berwenang dalam hal ini Pemerintah untuk segera lakukan langkah-langkah antisipasi lebih lanjut (preventif).
"GARDA juga menghimbau kepada pihak aplikator agar turut bertanggung jawab mengantisipasi penyebaran virus Corona Covid-19 bagi para mitra pengemudi ojolnya," katanya.
Salah satu bentuk tanggung jawab tersebut adalah dengan menyediakan masker khusus kesehatan gratis bagi para mitra pengemudi maupun bagi para pelanggan dan penumpang, memberikan informasi perkembangan antisipasi penyebaran virus melalui perangkat aplikasi dengan mengirimkan informasi maupun notifikasi melalui akun pengemudi maupun pelanggan.
Rekan-rekan ojol juga diharapkan untuk menjaga kebersihan, kendaraan sepeda motor yang digunakan, atributnya dan pakaian yang higienis, selesai melakukan aktifitas ngebid agar langsung mencuci atribut maupun pakaian yang digunakan dengan campuran cairan desinfektan jika memungkinkan untuk pencegahan bagi keluarga di rumah.
Perlunya menjaga kebersihan diri selama aktifitas, konsumsi vitamin tambahan dan mencuci tangan dengan sabun bersih maupun hand sanitizer sebelum mengkonsumsi makanan.
"Tindakan pencegahan lebih baik walau merepotkan, karena ojol juga bertanggung jawab atas kesehatan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat sekitar, pelanggan maupun penumpang juga akan lebih nyaman dengan pengemudi ojol yang menjaga kebersihan," kata Igun.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengumumkan temuan kasus infeksi virus corona pertama di Indonesia pada Senin (2/3).
Di Istana Merdeka Jakarta, Presiden menjelaskan bahwa virus corona baru didapati menyerang seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun yang tinggal di wilayah Indonesia.
Menurut Presiden Jokowi, minggu yang lalu terdapat informasi bahwa ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana ternyata positif corona.
Baca juga: Antisipasi corona, Kemenhub perketat pelabuhan penyeberangan
Baca juga: Cegah Corona, GARDA imbau aplikator siapkan masker bagi penumpang ojol
Baca juga: Menhub minta sektor transportasi intensif antisipasi Virus Corona
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020