Jakarta (ANTARA) - Merasa cemas seiring tersebarnya virus corona baru atau COVID-19 ke berbagai negara termasuk Indonesia adalah hal normal.
Tetapi terkadang, rasa cemas semakin menjadi-jadi seiring informasi yang terus Anda dapatkan mengenai virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
Ahli kesehatan dari departemen psikiatri Case Western Reserve University School of Medicine, Jane Timmons-Mitchell, menyarankan alih-alih membaca setiap artikel, mungkin berhenti sejenak menggali informasi bisa menjadi ide bagus jika Anda merasa terlalu khawatir.
Tetapi jika Anda yang sudah merasa cemas ekstrem namun masih perlu mengakses informasi, Anda bisa melakukannya sekali sehari. Pastikan informasi yang Anda pilih dari sumber yang valid.
Secara umum, menurut Jane, cemas adalah reaksi yang wajar saat menghadapi potensi bahaya.
"Ada banyak cara kecemasan bisa terwujud. Tetapi jika kita berpikir tentang penyakit fisik, Anda tahu apa gejalanya, Anda bisa fokus atau menjadi terlalu sadar akan apa pun yang ada di tubuh Anda yang bisa menjadi gejala-gejala tersebut," kata dia seperti dilansir The Verge.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi cemas?
Jane menyarankan Anda memahami semua hal yang berpotensi meningkatkan risiko. Untuk mencegah terinfeksi corona, Anda bisa menerapkan pola hidup sehat seperti mencuci tangan menggunakan air dan sabun dan mengonsumsi makanan sehat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, lakukan olahraga untuk memerangi kecemasan. Di sisi lain, menurut Jane, tetap berkomunikasi dengan teman-teman dan melakukan sesuatu yang biasanya Anda lakukan adalah cara yang sangat baik agar tidak terlalu terpaku pada hal yang Anda khawatirkan.
Baca juga: Omega-3 ternyata bisa mengurangi rasa cemas
Baca juga: Bersepeda rutin bisa kurangi stres dan rasa cemas
Baca juga: Ingin atasi rasa cemas? Coba konsumsi makanan berfermentasi
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020