"Ini karena krisis ekonomi dunia semakin terasa di kita," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Senin.
BPS dalam konferensi pers memperkirakan nilai indeks tendensi binis 2009 kuartal I hanya sebesar 95,78 persen atau dibawah angka indeks 100 yang berarti mengalami penurunan.
Padahal pada kuartal IV 2008, indeks telah mengalami perlambatan menjadi 102,19 dibandingkan kuartal III 2008 yang mencapai 111,12.
BPS mengatakan penurunan kondisi bisnis diperkirakan akibat adanya penurunan permintaan dari luar negeri dan penurunan permintaan barang input. Sementara kondisi yang terparah menurun diperkirakan produk industri pengolahan.
Sementara di Kuartal I 2009, sektor pertanian diperkirakan akan meningkat dengan angka indeks 119,22 dan sektor keuangan, perssewaan, dan jasa perusahaan dengan angka indeks 119,22.
"Hal ini karena diperkirakan terjadinya panen raya, atau pola musimamn yang terjadi di sektor pertanian. Sedangkan sektor keuangan, perbankan masih cukup kuat," katanya.
ITB merupakan indikator perkembangan ekonomi terkini dari BPS dengan melakukan survei terhadap 2.300 pengusaha besar dan sedang. Dalam indeks tersebut dinyatkan bila dibawah 100 berarti kondisi bisnis menurun, namun bila di atas 100 artinya kondisi binisi meningkat.
Pada kuartal IV angka indeks tercatat 102,19, lebih rendah dibandingkan triwulan II 2008 yang tercatat 111,12. Artinya kondisi bisnis masih meningkat namun demikian lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dengan sektor industri pengolahan merupakan sektor yang paling parah mengalami penurunan. Dalam kuartal IV indeks tendensi bisnis untuk sektor pengolah hanya 87,97, lebih rendah dari angka 100 yang berarti mengalami penurunan. Padahal pada kuartal III angka indeks masih menunjukan optimisme yaitu 112,10.
Selain pengolahan, penurunan juga dialami sektor pertanian. Dari angka indeks yang menunjukan pertumbuhan meningkat yaitu 113,75 pada kuartal III 2008 menurun menjadi 98,61 pada kuartal IV ini. Sementara sektor pertambangan dan penggalian juga mengalami penurunan menjadi 89,29.
Disisi lain, terdapat lima sektor yang masih menunjukan peningkatan usaha meski terjadi perlambatan. Sektor listrik, gas dan air bersih, memiliki indeks masih cukup baik yaitu 108,25. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran juga masih meningkat dengan inedeks 106,90.
Transportasi dan Telekomunikasi memiliki angka indeks 108,30, sementara sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 122,26 dan sektor jasa-jasa 17,42.
"Sektor telekomunikasi terutama di dorong oleh telepon selular," kata Rusman.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009