Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep di Batam, Senin, menyatakan pemerintah telah mengidentifikasi dua orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien positif Covid-19 di Singapura yang kemudian melakukan kontak dengan 13 orang lainnya.
"Dua orang ini ternyata juga sudah melakukan kontak dengan orang lain, termasuk petugas ojek yang mengantarnya juga kami observasi," kata Kepala Dinas.
Ia menjelaskan langkah itu dilakukan setelah pemerintah mendapatkan informasi dari Kementerian Kesehatan Singapura mengenai seorang warga negaranya yang merupakan pasien positif Covid-19.
Baca juga: BP Batam harap pelaku industri cari bahan baku dari selain China
Baca juga: Dinkes Batam pastikan WNA meninggal bukan karena COVID-19
Baca juga: Pengamanan pelabuhan di Batam tergantung status COVID-19 di Singapura
Seorang WNA berinisial VP diketahui positif Covid-19, setelah melalukan perjalanan bersama keluarganya ke Batam. Dinkes Kepri memastikan, VP terpapar virus saat berada di Singapura.
Meski begitu, otoritas kesehatan langsung memetakan, membuat cluster perjalanan VP selama di Batam. Diketahui dua orang melakukan kontak dengannya selama berada di Batam, yaitu seorang supir dan seorang pembantu.
Supir tersebut diketahui sudah melakukan kontak dengan istri dan dua orang anaknya. Sementara asisten rumah tangga melakukan kontak dengan 10 orang anggota keluarga dan supir ojek.
Sebanyak empat orang, supir dan keluarganya telah dikarantina di sebuah rumah.
Sedang 11 orang lain, termasuk asisten rumah tangga diobservasi di Asrama Haji Batam.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Sumarjadi menyatakan pemerintah kota akan menanggung seluruh biaya yang harus dikeluarkan selama masa karantina.*
Baca juga: Belasan TKA asal China di Batam dikarantina antisipasi virus corona
Baca juga: Cek TKA terkait virus corona di Batam, Disnaker-Dinkes bekerja sama
Baca juga: 6 WNI dari Singapura di Batam bukan "suspect" corona
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020