Jakarta  (ANTARA News) - Pemerintah memperkirakan jumlah penduduk miskin akan menurun sekitar 4 juta orang dari 37,17 juta menjadi 33,714 juta jiwa pada 2009.

"Pada 2008 jumlah penduduk miskisn mencapai 37,17 juta jiwa diperkirakan akan menjadi 33,714 juta. Itu artinya terjadi penurunan 4 jutaan orang," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, M. Nuh, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, penurunan tetap terjadi meskipun tidak sebesar seperti yang diharapkan.

Namun, menurut dia, hal itu salah satunya karena ada pengaruh eksternal yaitu krisis finansial global yang memang tidak terelakkan.

"Kita hanya bisa meminimalisir dampak itu karena faktanya tidak hanya kita saja yang mengalami tetapi negara-negara lain juga," katanya.

Pihaknya optimistis angka kemiskinan akan menurun sejumlah itu meskipun angka pertumbuhan ekonomi pun turun (bahkan di angka proyeksi terendah 4,5 persen) dengan tingkat inflasi diperkirakan 9 persen.

Nilai ekspor pun diperkirakan menurun signifikan yang mendorong potensi PHK semakin besar.

"Ada tiga dasar mengapa pemerintah optimistis pada 2009 kemiskinan akan turun," katanya.

Dasar pertama adalah meskipun penurunan tidak sedrastis saat angka pertumbuhan ekonomi mencapai 6,2 persen tetapi menurut Menteri selama masih tumbuh hal itu merupakan pertanda baik. Bahkan Indonesia masih mampu tumbuh jauh lebih baik dibandingkan beberapa negara lain.

Selain itu, pihaknya optimistis karena masuknya stimulus fiskal sebesar Rp51 triliun untuk proyek infrastruktur.

"Infrastruktur baru akan meningkatkan efisiensi sehingga ekonomi berjalan baik dampaknya tentu ke sektor ketenagakerjaan dan layanan publik," katanya.

Optimisme pemerintah juga didasari oleh keyakinan dan upaya nyata untuk memanfaatkan produk dalam negeri.

Secara khusus Menteri mengimbau agar masyarakat memanfaatkan produk buatan negeri sendiri termasuk untuk produk IT.

"Keuntungan dan kemanfaatannya akan kembali kepada kita sendiri. Dari situ pula laju PHK bisa ditekan," katanya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009