Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (ADB) memberikan komitmen pinjaman siaga sebesar 1 miliar dolar AS kepada Indonesia. Pinjaman itu bisa digunakan jika kondisi perekonomian melemah dan untuk mendanai public expenditure untuk mendukung perekonomian.

Menkeu/Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati usai pertemuan dengan Presiden ADB Hruhiko Kuroda di Gedung Utama Depkeu Jakarta, Senin, mengatakan, komitmen pinjaman itu akan masuk dalam paket stimulus atau rencana melakukan counter cyclical, yang saat ini sedang dibahas bersama DPR.

"Source of financing menjadi aman dengan dukungan dari ADB. ADB bersama Jepang, Bank Dunia, dan Australia memang dalam pembahasan intensif dengan
Indonesia untuk membantu mengatasi dampak krisis," kata Menkeu.

Ia menyebutkan, dari pinjaman siaga ADB sebesar 1 miliar dolar AS, pinjaman siaga sebesar 500 juta dolar AS sudah ada konfirmasi sementara yang 500 juta dolar AS masih menunggu pembahasan mengenai peningkatan modal ADB dalam sidang tahunan di Bali.

"Sementara dari Indonesia sendiri masih menunggu persetujuan DPR karena mengubah struktur dan postur APBN 2009, yang akan dibahas besok dan Rabu," katanya.

Menkeu menyebutkan, di luar pinjaman siaga, ADB memberikan pinjaman program dan proyek sebesar 750 juta dolar AS.

Menurut Menkeu, negara-negara berkembang dapat melaksanakan program stimulus atau counter cyclical secara efektif dengan dukungan lembaga-lembaga internasional.

"Jadi program-program stimulus dari negara berkembang akan tergantung dari kemampuan finansial lembaga-lembaga internasional seperti ADB, Bank Pembangunan Afrika, Bank Pembangunan Islam, dan lainnya," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009