Jakarta (ANTARA) - Turis dan pencinta seni tak bisa mengunjungi museum Louvre di Paris, Minggu (1/3), karena para pekerja mogok setelah menghadiri rapat tentang wabah virus corona.
Antrean panjang turis yang mengomel mengular di luar museum paling banyak dikunjungi di dunia, Minggu pagi, saat manajemen menggelar rapat staf tentang wabah untuk meyakinkan para pekerja bahwa risiko itu bisa diatasi.
Namun rumah dari lukisan Mona Lisa dari Leonardo da Vinci tetap tutup setelahnya. Pekerja menolak untuk kembali bekerja karena hasil rapat tidak meyakinkan mereka, kata BFM TV seperti dilansir Reuters.
"Kendati ada pembicaraan dengan manajemen dan dokter staf, Museum Louvre tidak bisa buka karena kekurangan personel yang memadai," kata juru bicara museum setelah pertemuan.
Dia menambahkan akan ada lagi rapat pada Senin, tapi belum jelas kapan Louvre kembali dibuka.
Baca juga: Jenewa Motor Show batal, pabrikan putar otak cari tempat peluncuran
Baca juga: Jenewa Motor Show batal, peserta tak dapat pengembalian uang
Museum tidak masuk dalam larangan pertemuan publik yang diumumkan pemerintah, Sabtu, untuk mencoba menahan penyebaran virus corona di Prancis.
Pihak berwenang mengatakan sampai pemberitahuan lebih lanjut, pertemuan publik di ruang tertutup lebih dari 5.000 orang harus dibatalkan.
Hingga Sabtu malam, Prancis telah mengonfirmasi 100 kasus.
Akibat larangan itu, acara pertanian tahunan Paris ditutup sehari lebih cepat pada Sabtu. Acara marathon yang tadinya bakal didatangi lebih dari 40.000 pelari, Minggu, di Paris juga dibatalkan meski beberapa ratus atlet tetap berlari.
Baca juga: Berkat Beyonce - Jay Z, museum Louvre Paris kebanjiran pengunjung
Baca juga: Replika Mona Lisa terjual 8,62 M
Baca juga: Pelaku serangan Museum Louvre ingin rusak lukisan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020