Los Angeles (ANTARA News) - Bintang R&B Chris Brown, yang akhir pekan lalu ditahan atas dugaan menyerang wanita yang diyakini banyak orang adalah bintang pop Rihanna, menyatakan Minggu ia "minta maaf dan merasa sedih" atas insiden itu dan sedang berusaha mencari bimbingan untuk mengatasi sifat pemberangnya.Penampil berusia 19 tahun itu dan pemuncak tangga lagu AS berkat tembangnya seperti "Run It!" dan "Forever" telah bersembunyi sejak insiden dengan pacarnya itu dalam sedan Lamborghini sewaan.Ia menghubungi perusahaan PR yang khusus memberikan jasa dalam manajemen krisis untuk mengeluarkan pernyataan lima kalimat, dimana ia juga menyatakan banyak laporan media dan blog telah memberikan laporan yang salah."Saya menyatakan perasaan sesal dan sedih atas apa yang telah terjadi," katanya, seperti dilaporkan Reuters."Saya sedang mencari bimbingan dari pastor saya, ibu dan orang lainnya yang saya cintai dan saya bertekad dengan bantuan Tuhan, untuk menjadi orang yang lebih baik."Ia tidak menyebut ayahnya, yang menyatakan kepada majalah People, Jumat, bahwa putranya adalah orang yang "penuh rasa sesal".Polisi dan jaksa penuntut umum belum mengungkapkan kalau korban adalah Rihanna dalam insiden lepas tengah malam pada 8 Pebruari itu.Namun demikian, sumber-sumber polisi yang tak mau disebut namanya mengungkapkan kepada Los Angeles Times bahwa korban adalah Rihanna, dan sejumlah media juga melaporkan hal yang sama. Berbagai laman internet pesohor dan majalah telah melaporkan bahwa insiden terjadi tak lama setelah Brown meninggalkan sebuah pesta di Bevferly Hills dengan Rihanna sebagai penumpangnya.Bintang asli Barbados berusia 20 tahun itu menderita memar dan bibir pecah, demikian kata beberapa laporan.Kendatipun tuduhan itu sangat serius, banyak rekan Brown di kalangan showbiz membela dia. Baru-baru ini, bintang hip-hop Kanye West menyatakan "Tak dapatkah kita memberikan Chris kesempatan?" dalam rekaman untuk program VH1 "Storytellers" Jumat.Insiden ini berbuntut batalnya untuk yang kedua kalinya konser Rihanna di Jakarta. (*)(*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009