Makassar (ANTARA News) - Mon (14) salah seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Makassar menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh sopir angkot.
"Seandainya saya tidak berteriak mungkin saya sudah diperkosa oleh laki-laki yang baru saya kenal itu," ujar Mon dihadapan polisi saat melaporkan kejadian tersebut di Mapolresta Makassar Timur, Minggu.
Awalnya, usai latihan kegiatan pramuka di sekolahnya, dirinya berencana mengunjungi tantenya di Jalan Teuku Umar. Dirinya kemudian mencari mobil angkutan kota (angkot) di Jalan Pangeran Diponegoro untuk ke rumah tantenya.
"Saat itu saya baru pulang latihan pramuka di sekolah dan berencana mengunjungi tante. Pada saat mengambil mobil petepete (angkot) jurusan Makassar Mal-Tallo-Daya saya malah dibawanya keliling," ujarnya.
Setelah diajak kelililng sebanyak dua putaran oleh sopir petepete yang mengaku sebagai Agus, lanjutnya, dirinyapun diajak dengan menggunakan sebuah motor untuk diantarkan ke rumah tantenya.
"Mobil petepete Agus kemudian dipindah tangankan ke sopir lainnya kemudian Agus mengambil motornya dan menyampaikan ke saya jika saya akan diantar dengan menggunakan motornya," katanya.
Korban berharap akan diantar ke rumah tantenya oleh tersangka dengan menggunakan motor, namun justru korban dibawa ke rumah kontrakan tersangka di Jalan Sunu.
Di rumah kontrakan tersangka, korban kemudian disuruh masuk ke dalam rumah dan dipaksa untuk melucuti pakaiannya. Tersangka sempat menggerayangi tubuh korban dan mencium korban. Korban yang berontak dan berteriak akhirnya berhasil kabur dari rumah tersebut.
Sejumlah tetangga yang mendengar teriakan korban kemudian membawanya melapor ke Polsekta Tallo sebelum diarahkan melapor ke Mapolresta Makassar Timur. Polisi yang menerima laporan dari korban kemudian mendatangi rumah kontrakan tersangka dan menangkapnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009