Bantaeng, Sulsel (ANTARA) - Ratusan rumah di dua Kecamatan Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) terancam roboh akibat abrasi (pengikisan) pantai yang diakibatkan oleh besarnya gempuran ombak besar.
"Ratusan rumah terancam roboh akibat abrasi, bahkan sejumlah rumah warga roboh akibat hantaman ombak yang mengakibatkan terjadinya abrasi pantai," ujar salah seorang warga Ridwan, Minggu.
Tiga desa yang terancam abrasi yakni Desa Lasepang, Kecamataan Lamalaka, Desa Bakaran dan Papangloe Kecamatan Pajjukukang. Besarnya ombak tersebut dikarenakan cuaca buruk yang terjadi selama dua pekan terakhir ini.
Menurutnya, abrasi pantai tersebut telah mengikis tanah mereka sepanjang 10 meter. Pengikisan itu terjadi pada saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng membangun tanggul pemecah ombak beberapa tahun silam.
"Beton pembendung ombak di sepanjang pantai banyak yang rusak dan retak-retak, demikian juga dengan susunan batu beronjong telah hancur akibat gempuran ombak.
Untuk mengantisipasi kerusakan yang lebih besar lagi, secara bergotong royong para nelayan ini berinisiatif menggunakan karung berisikan pasir untuk mencegah pengikisan tanah yang disebabkan oleh gempuran ombak.
"Hancurnya pelindung pantai ini sangat mungkin mengakibatkan kawasan pemukiman berada di sepanjang pantai akan ikut tenggelam beberapa tahun ke depan," katanya.
Karena itu, para warga juga mengharapkan agar pemerintah setempat bisa memberikan bantuan kepada warga yang bermukim di sekitar pantai tersebut. "Kami sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk bisa mengatasi masalah kami," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009