Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyatakan menerima kelebihan atau surplus dari penjualan BBM bulan Januari 2009 sebesar Rp1,1 triliun yang akan masuk ke dalam penerimaan negara bukan pajak (PNBP). "Estimasi kami ada kelebihan sekitar Rp1,1 triliun, surplus ini dalam bentuk PNBP," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati di Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta, Minggu. Menkeu menjelaskan, surplus terjadi karena harga jual eceran lebih tinggi daripada harga patokan sehingga selisihnya menjadu surplus. Sebaliknya jika harga jual eceran lebih rendah daripada harga patokan, maka pemerintah harus mensubsidi yang masuk dalam perhitungan belanja subsidi. Kebijakan subsidi BBM dalam negeri pada dasarnya ada 2 yaitu harga eceran dan harga patokan. Selisih harga patokan dan harga jual eceran tanpa pajak adalah subsidi, Harga patokan adalah MOPS plus alpha. Harga MOPS dikaitkan dengan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang berfluktuasi sesuai harga internasional. Menkeu menjelaskan, surplus terjadi karena harga minyak dunia sedang turun, namun harus diingat bahwa pada 2008, harga minyak dunia berfluktuasi dari 91 dolar AS per barel pada Januari kemudian melonjak tajam hingga 135 dolar AS pada Juli dan kembali anjlok di 39 dolar AS pada akhir 2008, yang kemudian diikuti dengan penurunan harga BBM dalam negeri sejak 1 Desember 2008. "Dalam situasi ini pemerintah tetap menjaga stabilnya harga BBM dalam negeri akibat melonjaknya subsidi mulai Februari hingga Oktober, dan terdapat surplus pada November dan Desember 2008," katanya. Menkeu mengatakan, seluruh perhitungan terkait minyak baik surplus maupun subsidi, akan dilaporkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2008 yang kemudian akan diaudit BPK. "LKPP akan diselesaikan pada Maret dan kemudian diaudit BPK, surplus Rp1,1 triliun yang terjadi pada Januari 2009 itu juga akan diaudit oleh BPK," katanya. Namun menurut dia, kelebihan Rp1,1 triliun itu akan dioffset ke kebutuhan subsidi 2009 yang kemungkinan bertambah sebesar Rp2,7 triliun. Angka itu di luar subsidi BBM yang diajukan pemerintah dalam APBN Penyesuaian 2009. "Mungkin kita akan tambah subsidi Rp2,7 triliun sampai akhir tahun. Kalau kita bicara manajemen 1 tahun maka Rp1,1 triliun itu nanti akan teroffset di subsidi yang kemungkinan akan meningkat hingga akhir 2009," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009