Kalau hari biasa tidak ada TNI dan Polri, paling satpam PLTU,
Indramayu (ANTARA) - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BNPB dan Kesehatan bersiaga di Pelabuhan PLTU Sumuradem, Kabupaten Indramayu, dalam rangka menunggu kedatangan 69 anak buah kapal (ABK) Diamond Princess yang akan diobservasi dj Pulau Sebaru Kecil.
Seorang warga setempat Komarudin di Indramayu, Minggu, mengatakan penjagaan di pintu masuk PLTU Sumuradem saat ini sangat ketat tidak seperti hati biasanya.
"Kalau hari biasa tidak ada TNI dan Polri, paling satpam PLTU," ujar Komar.
Menurutnya warga sudah diberitahu untuk tidak mendekati area tersebut, karena saat ini sedang ada persiapan penjemputan ABK dari Jepang.
Baca juga: Menko PMK pastikan observasi 69 ABK dipisahkan dengan sebelumnya
Bedasarkan laporan, Minggu (1/3) pagi sampai tengah malam ratusan petugas berjaga di depan pintu masuk dan juga sepanjang jalan yang menuju PLTU Sumuradem.
Mereka terdiri dari anggota TNI, baik AD maupun AL, selain itu juga ada petugas keamanan dari Polri serta ada beberapa petugas kesehatan.
Mereka bersiaga untuk kedatangan 69 ABK Diamond Princess yang akan singgah ke PLTU Sumuradem untuk menaiki KRI dr Soeharso.
Pada Minggu sore Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sempat berkunjung ke Pelabuhan PLTU Sumuradem untuk mengecek kesiapan KRI dr Soeharso.
Baca juga: Menko PMK periksa kesiapan KRI dr Soeharso di Pelabuhan PLN Indramayu
"Kami di sini (Pelabuhan PLTU Sumuradem) mengecek kesiapan KRI dr Soeharso yang nanti akan dijadikan tempat pengangkutan ABK Diamond Princess," kata Muhadjir.
Muhadjir menambahkan nantinya ABK Diamond Princess akan mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Kertajati, setelah itu nanti akan langsung dibawa menggunakan bus ke Pelabuhan PLN Sumuradem.
Kemudian setelah sampai di KRI dr Soeharso, semua ABK akan langsung dibawa ke fasilitas observasi di Pulau Sebaru Kecil.
"Dari Kertajati nanti ABK langsung dibawa menggunakan bus ke Pelabuhan ini yang selanjutnya akan diangkut ketempat observasi," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah akan evakuasi WNI dari Diamond Princess dan World Dream
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020