Merak (ANTARA News) - Suparto, seorang nakhoda Kapal Moring Jagad Samudra yang tenggelam di perairan Tanjung Pujut PLTU Suralaya, Merak, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Minggu.
Direktur Kepolisian Air (Polair) Polda Banten Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Alex Fauzy Rasyad saat dihubungi mengatakan, dari lima orang yang hilang diterjang ombak setinggi empat meter tersebut ditemukan seorang nakhoda Suparto dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Mayat Suparno warga Link Pulo Rida Rt 02/01 Kelurahan Lebak Gede, Merak Kodya cilegon, diketemukan di sekitar Jeti PLTU Suralaya.
Saat ini, jenasah Suparto sudah dibawa oleh keluarga untuk disemayamkan di rumah kediamannya.
Sedangkan empat penumpang lainya masing-masing bernama Kamsin, Roni, Sahrudin, dan Rebidin hingga kini belum ditemukan.
Petugas SAR terus melakukan pencarian korban yang hilang itu di sekitar Perairan Tanjung Pujut Suralaya. Bahkan, pencarian keempat orang itu sempat tertunda akibat cuaca buruk.
"Kami belum optimal melakukan pencarian korban hilang, karena ombak besar serta tiupan angin kencang," ujarnya.
Menurut dia, diperkirakan cuaca buruk hingga Senin (16/2) besok karena hingga saat ini gelombang laut belum normal.
Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan kepada petugas SAR agar waspada dalam melakukan upaya pencarian keempat korban karena khawatir menjadi korban cuaca buruk tersebut.
Ujang, seorang anak buah kapal yang selamat menyatakan, pihaknya tidak menyangka ombak setinggi empat meter masuk ke haluan kapal Moring Jagad Samudra hingga tenggelam.
Saat itu, pihaknya akan kembali ke Pulau Rida setelah cleaning batu bara dari atas kapal Tongkang Marina 12.
Menurut dia, Kapal yang mengangkut 200 karung dan 15 kg batu bara dan sebanyak 11 penumpang tenggelam akibat diterjang ombak setinggi empat meter itu.
"Saat kejadian dirinya langusng menyelamatkan diri dengan berenang," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009