"Tidak ada perubahan walaupun anggota Kodim 1701/Jayapura dihadang dan ditembaki sepulangnya mengantar logistik untuk membangun gereja dalam rangka TMMD hingga menyebabkan dua anggota terluka. TMMD dijadwalkan mulai berlangsung Senin (2/3)," kata Sianipar kepada ANTARA, Minggu.
Diakui, penghadangan disertai penembakan sudah dua kali dilakukan kelompok sipil bersenjata di lokasi yang sama.
Baca juga: Warga Mewuluk, Papua, rampas senjata api SS 1 milik TNI AD
"Bahkan saat penghadangan pertama akhir Desember 2019 lalu, menyebabkan satu anggota Yonif 713/ST meninggal akibat luka tembak," kata Sianipar seraya menambahkan, dalam kasus penghadangan kedua yang menyebabkan kaca depan truk militer pecah juga mengakibatkan dua personil terluka akibat terkena serpihan peluru.
Dalam kontak senjata itu sempat terjadi perlawanan karena anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Negara yang berada di wilayah itu langsung datang membantu personil Kodim 1701/Jayapura.
Dari kontak tembak itu, personel TNI AD mengambil satu pucuk senjata api jenis double loop dan dua parang.
"Sedangkan kelompok sipil bersenjata yang diduga dipimpin Jefri Pegawak melarikan diri ke perbatasan RI-PNG," kata Sianipar.
Baca juga: Penghadang kendaraan TNI di Arso Timur diduga dipimpin Jefri Pagawak
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020