Jakarta (ANTARA) - Selebgram sekaligus model asal Korea Selatan, Ayana Moon hari ini resmi meluncurkan buku berjudul "Ayana Journey to Islam", yang mengisahkan tentang perjalanan termasuk suka dan dukanya mempelajari agama Islam.
Dalam buku itu, dia memulai kisahnya mengetahui Islam dari cerita sang kakek. Saat itu usia Ayana baru tujuh tahun. Kakeknya bercerita tentang perang di Irak, termasuk bagaimana kebiasaan umat Islam dan cara para perempuan berpakaian.
Baca juga: Kisah hijrah Soraya Larasati, kini mantap berhijab dan jalankan sunnah
"Saya tanya kenapa perempuan di sana memakai hijab, tidak makan babi. Di Korea enggak ada informasi soal Islam," ujar Ayana di sela penyelenggaraan Islamic Book Fair 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu.
Bagi dia, kakeknya sosok yang berpendidikan, berpengetahuan luas dan sering melanglang buana. Ketika kembali ke Korea, dia sering bercerita apa yang dilihat, didengar dan salah satunya impresi tentang negara-negara Islam.
“Semakin banyak kisah yang kudengar, aku merasa semakin penasaran. Kisah-kisah itu menggerakkan sesuatu di dalam diriku. Aku pun mulai mencari tahu tentang dunia yang diceritakan kepadaku itu,” kata dia.
Ayana lalu menceritakan tentang keputusannya masuk Islam dan belajar Islam ke negeri jiran, Malaysia tanpa sokongan dana sepeser pun dari keluarganya. Di sinilah tantangan untuk dia dimulai.
"Yang berat waktu (hidup di Malaysia itu saya miskin. Saya lahir dari keluarga berada. Ayah dan ibu saya punya bisnis sendiri. Saya pergi ke Malaysia untuk belajar Islam tetapi tidak didukung keluarga. Itu ujian terberat saya," tutur dia yang saat itu hadir bersama ibu dan adik lelakinya.
Dia juga bercerita tentang hidupnya kini sebagai satu-satunya mualaf di keluarganya hingga keputusannya tinggal di Indonesia dalam buku yang akan tersedia di toko buku pada 2 Maret 2020 itu.
Baca juga: Absen lima tahun, Sinead O'Connor manggung lagi dengan hijab
Baca juga: Dhini Aminarti malu lihat sinetron lamanya
Baca juga: Kisah hijrah Melody Laksani, proses belajar seumur hidup
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020