Brisbane (ANTARA News) - Warga Nahdlatul Ulama (NU) di kota Canberra dan Queanbeyan, Australia, Sabtu, mengumpulkan dana bantuan kemanusiaan bagi para korban bencana kebakaran semak belukar negara bagian Victoria.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Australia-Selandia Baru, HS Eko Zuhri Ernada, dalam penjelasannya kepada ANTARA mengatakan, pengumpulan sumbangan itu dilakukan dalam kegiatan "kataman" yang berlangsung di rumah salah seorang warga NU di kota Queanbeyan, Sabtu.
"Kita juga meminta para warga NU di negara-negara bagian lain agar melakukan hal yang sama sebagai wujud tanggungjawab sosial dan moral kita di sini (Australia-red.). Kita ikut berbelasungkawa yang mendalam atas bencana kebakaran ini," katanya.
Selain di Canberra dan Queanbeyan, sekitar 500 warga NU di Australia juga tinggal di kota-kota utama negara bagian Northern Territory (NT), New South Wales, Queensland, Victoria, Australia Selatan, Australia Barat, dan Tasmania. Umumnya mereka adalah mahasiswa, residen tetap dan kaum pekerja.
Dana yang terkumpul akan disalurkan kepada para korban lewat pundi Dana Imbauan Kebakaran Semak Victoria (VBAF) Palang Merah Australia.
Berkaitan dengan musibah kebakaran di Victoria ini, Pemerintah RI sendiri sudah berkomitmen memberikan bantuan sebesar satu juta dolar Amerika untuk ikut membantu program pembangunan kembali sekolah-sekolah di daerah bencana.
Pemerintah RI juga mengirim tim identifikasi korban bencana (DVI) Polri untuk ikut membantu proses identifikasi para korban yang tewas. Tim beranggotakan enam personil ini akan memulai tugasnya mulai Minggu (15/2).
Bencana kebakaran yang terjadi sejak 7 Februari lalu itu telah menewaskan sedikitnya 181 orang serta menghancurkan lebih dari 1.800 rumah warga dan 450 ribu hektar lahan di utara, timur laut, dan timur Melbourne.
Akibat musibah ini, sekitar tujuh ribu warga kehilangan rumah.
Jumlah korban tewas dalam bencana yang menyebabkan sekitar 7.000 warga kehilangan tempat tinggi itu diperkirakan bertambah hingga mencapai 300 orang karena masih banyak warga yang dinyatakan hilang dan belasan titik api masih membara di sejumlah lokasi.
Di antara mereka yang dinyatakan hilang itu adalah dua mahasiswa Indonesia, Rudi dan Dean Lesmana. Keduanya dinyatakan hilang sejak berlibur di kota wisata Marysville 7 Februari lalu.
Dalam bencana kebakaran itu, seorang pemuda setempat ditangkap polisi karena ia diduga keras sengaja membakar lahan semak belukar di daerah Churchill-Jeeralang.
Beberapa daerah yang dilanda bencana kebakaran hebat itu adalah Kinglake, Kinglake West, St Andrews, Marysville, Wandong, Callignee, Hazelwood, Jeeralang, Humevale, Bendigo, Upper Callignee, Long Gully, Strathewan dan Arthurs Creek.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009