Pekanbaru (ANTARA News) - Warga Desa Gunung Ogung, Kecamatan Bandar Sikijang, Kabupaten Pelalawan, Riau yang tinggal di kilometer 10 Langgam dalam dua pekan terakhir cemas karena beberapa ekor beruang leluasa menampakkan diri sambil memakan buah sawit yang ada di areal kebun mereka.
"Beruang besar, berwarna hitam dengan dagu dan dada berwarna putih,"ujar Subida (41) seorang warga yang tinggal di jalan koridor kilometer 10 saat ditemui ANTARA, Sabtu.
Lokasi kehadiran beruang itu berupa lahan perkebunan sawit yang berada di jalan koridor. Setiap petang beberapa ekor beruang muncul sambil menikmati buah sawit di areal kebun yang berbatasan dengan kanal dan jalan koridor.
Lokasi kebun sawit tersebut jauh dari pemukiman masyarakat, berupa kawasan rawa yang dibelah jalan koridor perusahaan kayu yang menghubungkan kecamatan Bandar Sikijang dengan kecamatan Langgam. Di kiri kanan jalan koridor terdapat kanal dan diseberang kanal terdapat kebun sawit dan semak belukar.
Menurut Subida, hewan langka itu duduk santai menikmati buah sawit walau jalan koridor di seberangnya ramai dilalui kendaraan truk yang mengangkut kayu ataupun lalu lalang kendaraan masyarakat.
"Saya bersama anak-anak saya melihat langsung melihat beruang itu, kadang muncul dua ekor dan lain waktu satu ekor. Dah beberapa kali. Kalau beruang muncul kami sangat takut walau ia berada di seberang parit, maklum itu binatang buas," ujar Subida.
Ia membuka warung di seberang lokasi kebun tempat beruang muncul. Namun sejak beberapa hari terakhir ia menutup warungnya dan kembali ke rumahnya yang berjarak beberapa ratus meter dari warungnya dan juga di pinggir jalan koridor.
Ibu tiga anak remaja itu mengungkapkan, beruang tersebut walau terlihat jinak namun cukup menakutkan karena ia pernah melihat ganasnya beruang itu saat menumbangkan sebatang pohon sawit.
"Pohon sawit itu ditumbangkannya karena ia kena jerat babi," ujar Subida menceritakan kejadian pada Kamis (12/2) kemarin.
Menurut dia, di lokasi tempat beruang itu muncul terdapat jerat babi yang dipasang oleh warga di daerah itu. Saat seekor beruang berukuran besar terjerat, terdengar pekik lolong yang memilukan.
Beruang itu menjerit dan sangat marah sehingga menumbangkan pokok sawit serta mengoyak sebatang pohon. Ia bisa lepas dari jeratan babi yang terbuat dari tali nilon. Tali tersebut putus dan mungkin masih lengket dikakinya," kata Subida.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009