Medan (ANTARA News) - Aktivis dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kota Medan meminta semua pihak menahan diri dan tidak saling menyalahkan karena dapat mengaburkan substansi persoalan dalam unjuk rasa anarkis di gedung DPRD Sumut 3 Februari lalu yang menewaskan Abdul Aziz Angkat.

"Kalau mau dicari-cari siapa yang salah, semuanya bisa salah. Jadi jangan saling tuding, dan yang terpenting bagaimana semua pihak yang terlibat kerusuhan termasuk aktor intelektualnya bisa ditindak tegas secara hukum," ujar Presiden BEM Universitas Medan Area (UMA), Nuansa Rambe, di Medan, Jumat.

Usai berdialog dengan Gubernur H Syamsul Arifin di alun-alun Kantor Gubernur Sumut, Nuansa Rambe yang didampingi Presiden BEM UISU, Andy Surya dan Ketua Development Institute Sumut, Aulia Rahman, menegaskan tragedi 3 Februari itu dari "kacatama" mahasiswa sama sekali bukan bernuansa SARA.

"Tragedi itu murni kerusuhan dan jauh dari SARA. Karenanya proses hukum harus konsisten sebagaimana komitmen Muspida Plus Sumut, sehingga tidak perlu digiring kepada opini-opini tertentu yang dapat mengusik kondusivitas daerah ini," ujarnya.

Baik Nuansa Rambe maupun Andy Surya juga mengemukakan persoalan itu jangan menjadi

preseden seolah-olah demontrasi atau unjuk rasa berbahaya, karena pada hakekatnya

demonstrasi atau unjuk rasa dibolehkan dan dijamin undang-undang sepanjang tetap dilakukan secara beretika dan bermoral.

"Penyampaian aspirasi tidak ada masalah sepanjang pada norma dan aturan main. Jadi persoalan bukan pada unjuk rasanya, melainkan bagaimana cara menyampaikan aspirasi itu," katanya.

Andy Surya menambahkan, peristiwa 3 Februari itu juga jangan sampai menjadi preseden yang seolah-olah kejadian itu merupakan potret perilaku unjuk rasa mahasiswa, karena akan merugikan proses demokrasi secara umum.

"Jadi jangan mahasiswa menjadi korban untuk kepentingan elit politik tertentu. Kalau ada oknum mahasiswa terlibat pada kerusuhan itu, silahkan proses secara hukum, namun jangan menggeneralisir mahasiswa secara keseluruhan," katanya.

Sehubungan dengan itu ia mengimbau semua pihak khususnya para elit agar menahan diri, sementara siapa pun yang merasa dirinya terlibat dalam permasalahan itu secara sadar mempertanggungjawabkan keterlibatannya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009