Surabaya (ANTARA News) - Maskapai penerbangan anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink, optimistis penerbangan perdana Surabaya-Makassar hari Minggu (15/2) akan mencapai tingkat keterisian load factor 100 persen dari 170 kursi yang ditawarkan.

"Kami yakin target , load factor, 100 persen akan terisi. Apalagi Makassar memiliki potensi bisnis yang berkembang pesat dan umumnya menjadi destinasi wisata beragam kalangan," kata Kepala Penjualan Citilink Surabaya, Mochamad Helmy, di Surabaya, Jumat.

Dengan dibukanya rute penerbangan ini, harap dia, Makassar dapat menjadi pusat penerbangan bagi penumpang yang ingin berbisnis di sekitar Makassar seperti Gorontalo, Manado, dan Kendari.

"Bidikan penumpang penerbangan menuju Makassar ini antara lain kalangan pebisnis profesional, mahasiswa, dan keluarga," katanya.

Pengoperasian rute baru ini, jelas dia, akan didukung oleh 1 unit pesawat jenis Boeing 737-400 berkapasitas 170 kursi. Frekuensi penerbangan armada ini sebanyak satu kali sehari.

Jadwal penerbangannya setiap pukul 15.35 WIB dan akan menempuh perjalanan sekitar satu jam lebih 10 menit. Kemudian, berangkat kembali dari Makassar ke Surabaya setiap pukul 18.35 WITA.

"Sejak penerbangan hingga tiga bulan mendatang, kami memberikan tarif promo sekitar Rp99.000 per kursi atau dihitung secara nett mencapai Rp150.000,00/kursi. Padahal dalam kondisi normal patokan harganya sebesar Rp250.000,00-Rp300.000,00/kursi. Namun, pada saat musim liburan tarifnya bisa mencapai Rp600.000,00/kursi," katanya.

Dalam pemberlakuan harga promo untuk rute baru ini, lanjut dia, kuota penumpang yang menikmati promo tersebut diharapkan tercapai 20 persen dari kapasitas kursi. Sementara, sisa 80 persen dari kapasitas kursi itu akan dijual dengan harga normal.

"Siapa cepat dia dapat. Hal ini kami terapkan mengingat terbatasnya kuota kursi selama masa promo. Bahkan, selama Februari hingga Maret ini kami membebaskan biaya bagasi maksimal 20 kilogram. Bila beratnya lebih, akan berlaku tarif biasa Rp5.000,00/kg," katanya menegaskan.

Ia menambahkan, pada hari Minggu itu juga total armada Citilink berjenis Boeing 737-400 menjadi tiga unit, dari tahun 2008 tersedia dua unit. Tahun ini diproyeksikan jumlah armada maskapai itu menjadi 10 unit. Melalui penambahan armada tersebut, ia berharap dapat menjangkau kota besar di Indonesia yang belum menjadi tujuan penerbangan sepanjang 2008.

"Misalnya Palangkaraya, Kendari, Manado, Ambon, dan menambah frekuensi terbang rute Surabaya-Jakarta menjadi lima kali sehari dari tahun lalu sebanyak tiga kali/hari," katanya.

Vice President Citilink, Joseph A Saul menyebutkan, selama tahun 2008, maskapainya baru memiliki enam rute penerbangan di antaranya Surabaya-Jakarta, Surabaya-Balikpapan, Surabaya-Banjarmasin, Surabaya-Batam, Surabaya-Ampenan, dan Surabaya-Kupang.

"Sejak beroperasi kembali pada 1 September 2008 hingga akhir tahun lalu, maskapai ini telah menerbangkan 100.000 penumpang," katanya.

Komposisi penumpang saat itu, jelas dia, terdiri dari 50 persen kalangan pebisnis, 30 persen keluarga, dan 20 persen mahasiswa.

"Tingginya minat konsumen saat itu dipicu tarif penerbangannya yang relatif terjangkau. Meski tarifnya terjangkau, kami tetap konsisten dengan kenyamanan dan ,on time performance, (OTP)," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009