Jakarta (ANTARA News) - Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memberikan kebebasan kepada warga dan simpatisannya untuk memberikan suara sesuai keinginannya pada Pemilu 2009, kata Wakil Sekjen DPP LDII H Hidayat Nahwi Rosul.

"Sesuai hasil Rapimnas LDII 2007 memutuskan bahwa LDII memberikan kebebasan dalam menentukan pilihan sesuai keinginan yang rasional dan obyektif pada pemilu legislatif 2009 dan pemilhan presiden (pilpres) 2009," kata Hidayat Nahwi didampingi Ketua LDII H Soehartono Riyadi dan H Teddy Suratmadji di Jakarta, Jumat.

Hidayat Nahwi sebagai juru bicara Ormas Islam itu menegaskan, LDII merupakan Ormas yang bukan organisasi kepanjangan (underbow) parpol tertentu, sehingga LDII memberikan kebebasan kepada wraga dan simpatisan untuk tetap menggunakan hak politik dalam Pemilu 2009.

"LDII tetap meminta kepada anggota dan simpatisan, sebagai warga negara yang baik dan taat akan UU dan peraturan pemerintah, untuk menggunakan hak politik dan tidak golput pada Pemilu 2009 dan Pilpres 2099," katanya.

Ketika ditanya hubungan antara LDII dengan Partai Golkar, Hidayat mengatakan, secara historis bahwa Golkar memiliki andil dalam melahirkan LDII pada tahun 1970-an, namun setelah terbitnya UU tentang Keormasan, maka LDII sebagai ormas independen dan bukan "underbow" Golkar.

Hidayat mengharapkan, para caleg dan pengurus parpol untuk datang memberikan visi dan misi ke kantor dan pondok pesantren milik LDII, sehingga akan dapat menyampaikan wawasan dan rencana program kerja kepada jajaran LDII.

"Baru baru ini sejumlah pimpinan parpol mengunjungi ponpes LDII di Kediri, Jatim, antara lain Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla, Ketua Umum DPP PAN Sutrisno Bachir dan sejumla pengurus dari DPP PDIP," katanya.

Hidayat menambahkan, LDII sesuai data Munas 2005 beranggotakan sekitar 15 juta orang itu akan mengadakan rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Jakarta, pada Mei atau Juni 2009, antara lain akan mengundang pada capres dan cawapres guna memberikan visi dan misi serta rencana program kerja capres/capres.

Dengan demikian, katanya, jajaran LDII dan para simpatisan akan dapat mengetahu misi dan visi para capres, selanjutnya mereka diharapkan mampu memberikan pilihannya secara rasional dan obyektif.

Pada kesempatan itu, Hidayat mengatakan, LDII menyerukan kepada semua pihak agar bekerja keras mewujudkan pemilu yang berkualitas yang dimulai proses tahapan tepat waktu, pemilu berlangsung langsung, umum, bebas dan rahasia (luber) serta jujur dan adil (jurdil), mengedepankan cara cara-cara kampanye yang positif dan menghindarkan cara kampanye negatif.

Dengan demikian, Indonesia mampu melaksanakan pemilu yang berkualitas dengan disertai partisipasi pemilih yang tinggi, serta akan mampu menghasilkan wakil rakyat dan pemimpin nasional yang mampu menjejahterakan masyarakat.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009