Sebanyak 61 kepala keluarga (KK) mengamankan diri dengan mengungsi ke tempat yang aman karena khawatir dengan peningkatan debit air Sungai Kalijompo yang semakin naik
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Puluhan warga Desa Klungkung di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengungsi ke tempat yang aman akibat naiknya debit air Sungai (Kali) Jompo hingga mencapai 1,5 meter karena hujan yang mengguyur di bagian hulu Pegunungan Argopuro sejak Sabtu siang hingga sore hari.
"Sebanyak 61 kepala keluarga (KK) mengamankan diri dengan mengungsi ke tempat yang aman karena khawatir dengan peningkatan debit air Sungai Kalijompo yang semakin naik," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, Sabtu malam.
Menurut dia hujan yang turun di Pegunungan Argopuro menyebabkan Sungai Kembang permukaan airnya mengalami kenaikan setinggi 1 meter dengan warna air keruh di Dusun Gendir, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi pada sore hari pukul 15.35 WIB.
"Pada pukul 16.00 WIB sungai surut, namun pada pukul 17. 25 WIB tiba-tiba air datang dengan kenaikan setinggi 1,5 meter dan pada waktu dan jam yang sama juga terjadi peningkatan debit air di Kali Jompo," katanya.
Ia menjelaskan Sungai Kembang dan Kali Jompo menjadi satu aliran di Dusun Gendir, Desa Klungkung, kemudian pada pukul 18.00 WIB air sudah sampai di DAM Sembah dan pukul 18.09 WIB air mulai naik di Dam JAKI hingga meluber ke persawahan penduduk.
"Warga Tempean di Kelurahan Slawu berusaha membendung tanggul sebelah utara sungai memakai alat seadanya untuk antisipasi banjir luapan yg sebelumnya meluber ke pemukiman warga setempat, namun sampai saat ini air belum meluber ke rumah warga," katanya.
Pada pukul 18.18 WIB, air mulai meluber dari Dam Sembah ke halaman rumah warga, namun tidak masuk rumah di RT 3 dan RT 4 Gebang Poreng, kemudian petugas mendapat laporan jembatan Klungkung putus pada pukul 18.22 WIB, kemudian air mulai berangsur-angsur surut.
"Kami juga mendapat laporan jembatan Klungkung putus dan 'plengsengan' ambrol sepanjang 8 meter, tinggi 6 meter di depan pondok Bahrul Ulum Gebang Poreng," katanya.
Petugas terus siaga memantau kenaikan debit air sungai yang dapat mengancam rumah warga yang berada di bantaran sungai, sehingga mengimbau masyarakat yang berada di daerah alian sungai untuk meningkatkan kesiagaannya, demikian Heru Widagdo.
Baca juga: 840 rumah terdampak banjir di Jember, sebut BPBD
Baca juga: Gunung Krincing di Pegunungan Argopuro Rawan Longsor
Baca juga: BPBD Jember antar jemput siswa korban banjir bandang ke sekolah
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020