New York (ANTARA News) - Harga minyak berjangka AS merosot di bawah 35 dolar per barel, atau level terendah dalam tiga pekan terakhir, terimbas membengkaknya stok minyak mentah di AS dan kekhawatiran mengenai kesehatan ekonomi dunia.Minyak mentah AS untuk penyerahan Maret turun 1,30 dolar menjadi 34,64 dolar per barel pada pukul 01:40 waktu setempat atau 01:40 Jumat dinihari WIB, sedangkan minyak Brent naik 22 sen menjadi 44,50 dolar per barel.Harga minyak mentah AS berada di bawah Brent, menyusul banjir pasokan di pusat penyimpanan stok minyak AS di Oklahoma.Merosotnya harga minyak tersebut berlangsung setelah pemerintah AS melaporkan, Rabu, kenaikan pekan ketujuh secara berturut-turut atas stok minyak mentahnya, seiring dengan menurunnya permintaan minyak dan lesunya dunia usaha.Persediaan minyak di Cushing, Oklahoma, pusat penyimpanan minyak mentah terbesar di dunia dan delivery point bagi minyak mentah AS, melonjak menjadi 35 juta barel pada pekan lalu atau ke level rekor yang mendekati kapasitas operasionalnya.Juga ikut menekan harga minyak pada Kamis adalah pernyataan Departemen Tenaga Kerja AS yang melaporkan bahwa jumlah orang yang mendapat tunjangan pengangguran meningkat sebanyak 11.000 orang menuju angka rekor 4,81 juta orang pada pekan terakhir Januari."Apa yang kita lihat adalah memburuknya kecenderungan saat ini dan ini akan kian memburuk. Jumlah PHK pada Pebruari akan lebih buruk ketimbang Januari," kata Nigel Gaults, ekonomis utama AS pada Global Insight di Lexington, Massachusetts, seperti dilaporkan Reuters.Perlambatan ekonomi global telah memakan korban pada konsumsi minyak dan pasokan tampaknya melebihi permintaan pada banyak negara di dunia, kendatipun para anggota OPEC telah memangkas produksi minyak mereka secara besar-besaran.Harga minyak telah anjlok lebih dari 10 persen pada pekan ini saja dan terjun bebas lebih dari 100 dolar sejak rekor Juli.Harga minyak yang merosot semakin tertekan dengan munculnya laporan Badan Eneregi Internasional (IEA) yang memprediksikan penyusutan terbesar dalam tahun ini sejak 1982 pada permintaan global. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009