Surabaya (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali secara resmi membuka kompetisi Liga 1 2020 melalui upacara pembukaan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Sabtu.
"Saya mewakili Presiden Republik Indonesia dengan ini menyatakan Liga 1 2020 resmi dibuka," kata Zainudin.
Setelah membuka kompetisi secara resmi, Zainudin juga melakukan sepak mula seremoni dengan menyepak bola kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, sebelum dimulainya pertandingan Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri.
Baca juga: LIB janjikan Liga 1 Indonesia 2020 lebih kompetitif
Zainudin juga mengungkapkan bahwa pemerintah mengapresiasi PSSI dan Liga Indonesia Baru (LIB) yang dapat memulai kompetisi dengan tepat waktu.
Upacara pembukaan dimulai dengan dipasangnya tiga kain lebar yang membentang melebar di atas lapangan, dalam kondisi lampu stadion dipadamkan. Kain-kain itu kemudian berfungsi sebagai layar saat panitia pelaksana menayangkan video singkat pertandingan-pertandingan Liga 1 musim lalu.
Setelah sesi penayangan video, kain-kain tersebut dilipat, dan dari kedua sisi gawang penari dalam jumlah besar dengan kaus beraneka warna masuk menuju bagian tengah lapangan. Mereka kemudian membentuk lingkaran besar.
Setelah menari dalam tempo pelan, kelompok besar penari itu terpecah menjadi tiga bagian untuk kembali menari dengan tempo yang lebih cepat.
Baca juga: Menpora tunggu Liga 1 yang tak lagi molor
Tidak lama kemudian 14 maskot klub-klub Liga 1 memasuki lapangan untuk ikut menari. Namun tidak terdapat dua maskot klub rival berat publik Surabaya, yakni Persija Jakarta dan Arema Malang.
Rombongan penari pecah jadi tiga. Maskot2 klub liga 1 masuk lapangan. Hanya Ada 14 maskot. Tanpa maskot Persija dan arema. Selain maskot, terdapat pula pembawa bendera besar 18 klub yang berpartisipasi di Liga 1 musim ini.
Acara kemudian ditutup dengan para penari tersebut membentuk gambar raksasa berbentuk logo kompetisi Liga 1 ditambah nama sponsor.
Baca juga: Persebaya bermain 1-1 lawan Persik di babak pertama
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020