Bandung (ANTARA News) - Dede (38) Manusia "Akar" akan diberi gel atau salep khusus untuk membunuh virus human papiloma virus (HPV) atau virus kutil yang menyerangnya. Demikian dikatakan Ketua Tim Penangananan Dede, dr Rahmat Dinata yang didampingi Direktur Utama RSHS Bandung, Prof Dr dr Cissy Rachiana Sudjana Prawira, dalam jumpa persnya, di Ruang Pers RSHS Bandung, Kamis. "Salep atau gel ini nanti akan dioleskan di lengan sebelah kiri Dede. Ini masih uji coba, karena takut ada efek samping," kata Rahmat. Menurut dia, salep ini merupakan bentuk lain dari obat Cidofovir yang direkomendasikan oleh Ahli Dermatologi dari Maryland AS, Prof Anthony Gaspari. Dikatakannya, selama ini pemberian obat Cidofovir kepada Dede dikhawatirkan akan menimbukan efek samping berupa pembengkakan ginjal Dede. Oleh karena itu, untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan dari obat Cidofovir, pihaknya besertaTim Farmasi ITB berhasil mengganti pola pemberian obat tersebut ke tubuh Dede. "Kalau dulu, obat itu bentukknya cair jadi cara memasukkan ke tubuh Dede melalui disuntikkan sedangkan sekarang cukup dioles saja karena bentuknya salep," katanya. Pihaknya menyatakan, operasi Dede yang kesembilan kalinya ini, berhasil mengangkat 1,6 Kg kutil di bagian wajah, leher, dan dada dan berjalan lancar. "Tingkat kesulitan operasi kali ini tidak serumit operasi sebelumnya, bisa dikatakan semuanya berjalan lancar-lancar saja," kata dr Rahmat. Obat Cidofovir, merupakan obat yang mengandung cito megalo virus (CMV) yang bisa membunuh human papiloma virus (HPV), virus kutil yang menyerang Dede, katanya.Direktur Utama RSHS Bandung, Prof Dr dr Cissy Rachiana Sudjana Prawira, menyatakan, sluruh biaya pengobatan Dede akan ditanggung pemerintah. "Karena Dede merupakan pasien khusus dari Departemen Kesehatan, maka seluruh pembiayaannya ditanggung Menkes atau pemerintah," katanya. Menurutnya, sejak beberapa hari lalu, salinan untuk pembiayaan operasi dan perawatan Dede di RSHS Bandung telah dikirimkan kepada Menteri Kesehatan RI.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009