Makassar (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Divre VII memperkuat pengembangan teknologi informasi (TI) layanan Speedy dengan menebar 101 lokasi bypass Metro Ethernet (ME) broadband berkecepatan setara 400 gigabyte (GB) di KTI. "Kami akan menyiapkan satu IP Call center yang berkecepatan 600 GB di Makassar," kata kata Senior General Manager Supply Center, Ketut S Kardha saat menemui Komisaris Independen Sartono, dan Executive General Manager Telkom KTI Elvizar KH di Makassar, Kamis. Layanan yang sudah tersedia tersebut, lanjut dia terhubung langsung di tiga lokasi Tera Router (TR) yang berada di Batam, Jakarta, dan Surabaya. Peningkatan teknologi, jaringan dan kemampuan layanan Speedy tersebut bertujuan untuk mengejar target 150 ribu pelanggan hingga akhir tahun 2009. "Peningkatan ini sudah kami lakukan dan siap dilalui pelanggan Telkom di KTI. Ini salah satu proyek besar Telkom untuk meng-upgrade semua bentuk layanan yang ada di KTI," ucapnya. Dia mengungkapkan, peningkatan kemampuan Speedy di Telkom Divre VII tersebut, sudah dapat dinikmati oleh 50 ribu pelanggan. Peningkatan teknologi Speedy tersebut, kata dia pembangunannya sudah rampung di tahun 2008 dengan daftar tunggu 135 SSL, dimana sejak awal tahun 2009 sudah mencapai 140 ribu SSL. Sejauh ini, Telkom masih memiliki cadangan sekitar 10.000 SSL yang siap dipasarkan di KTI pada tahun ini. Penguatan kapasitas kemampuan itu juga berdampak pada kenaikkan tingkat kecepatan browsing internet dari 512 kbps menjadi 2 mbps, sehingga pelanggan personal sudah dapat menikmati internet setara layanan korporat. Perbaikan infrastruktur Speedy tersebut, ujar dia untuk mempercepat penetrasi pasar TI di timur Indonesia yang diakui masih berjalan lambat selama ini. Kemampuan pasar TI hanya mampu menyerap 200.000 pelanggan yang terdiri dari pelanggan akses Telkom Net Instant dan Speedy dari total pelanggan 35 juta penduduk KTI. Pembenahan kemampuan Speedy juga merupakan kesiapan Telkom menerapkan teknologi triple play, dimana mampu menghadirkan layanan wireline (telepon rumah), layanan data internet, dan video on demand Telkom Vision. Layanan triple play hanya dapat diakses dengan cukup menggunakan kabel tunggal dari telepon rumah. Sementara itu, EGM Telkom Divre VII Elvizar KH menjelaskan broadband Speedy hingga saat ini sudah sangat besar dan menjadi andalan untuk merebut pelanggan di KTI. Namun peningkatan jaringan tersebut, ungkap Elvizar akan meningkatkan tarif berlanggan Speedy. Dia menolak menyebutkan berapa besar kenaikkan tarif setelah penerapan teknologi baru di Speedy. "Kalau dulu pelanggan low end menikmati tarif murah maka ke depan akan sama dengan tarif pelanggan korporat. Kami kira ini sangat wajar karena sudah diikuti dengan peningkatan kemampuan jaringan Speedy yang dijamin tidak mengecewakan," kata dia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009