Jakarta (ANTARA) - Rencana peremajaan bajaj di Jakarta terhambat setelah produsen bajaj di India menghentikan produksi kendaraan roda tiga tersebut, dan Dinas Perhubungan (Dishub) berencana meluncurkan armada transportasi baru pengganti bajaj yang akan diberi nama "Tawon".
Sekretaris Komisi B DPRD DKI, Nurmansjah Lubis, di Jakarta Kamis mengatakan kini baru 500 bajaj berhasil diremajakan dan diganti berbahan bakar gas (BBG), sementara sekitar 5.000 pengemudi lain telah membayarkan uang muka peremajaan bajaj mereka.
"Uang itu akan dikembalikan," katanya seusai rapat kerja dengan Dinas Perhubungan di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih.
Sebanyak 14.000 pengemudi bajaj lainnya juga terimbas penghentian produksi tersebut karena masih mengemudikan bajaj lama, sementara Pemprov DKI berniat untuk mengganti bajaj-bajaj tersebut dengan yang berbahan gas.
Menyikapi hal tersebut, Dishub berencana meluncurkan armada transportasi baru pengganti bajaj yang akan diberi nama "Tawon", namun armada baru yang serupa dengan bajaj itu baru dalam kajian sehingga Dishub tidak bisa memberikan banyak keterangan kepada anggota Dewan.
"Modelnya kayak gimana, Dishub belum bisa mendeskripsikan, tetapi sepertinya sama dengan mobil Kancil dan berbahan bakar BBG," ujar Nurmansjah.
Untuk memproduksi mobil "Tawon" tersebut, Nurmansjah menyebut Pemprov DKI mengundang produsen lokal untuk investasi.
Tapi untuk realisasi tahun 2009, Dishub menyatakan pesimis karena masih harus melakukan kajian lebih lanjut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009
Emang kendaraan baru ini bisa terbang?
Kalau enggak, mending nama :WEDHUS\" atau \"KADHAL\".
Tapi kalau mau dianalogikan dengan kaki tiga, maka nama yang bagus \"WEDHUS PINCANG\" atau \"KADHAL BUNTUNG\".
Bagaimana, setuju?