Aceh Barat (ANTARA News) - Titik semburan gas bercampur lumpur di desa Suak Raya Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Nangroe Aceh Darussalam, dilaporkan terus bertambah dan menjalar ke rumah warga sekitarnya.

"Semula hanya tiga titik besar yang mengeluarkan lumpur, namun sejak tadi pagi bertambah lagi hingga menyebar di pekarangan rumah milik efendi," kata Zulfikar (52), seorang warga di Meulaboh, Kamis.

Ratusan warga Aceh Barat dikejutkan dengan semburan lumpur yang bercampur gas sejak Rabu (11/2) sekira pukul 16.00 WIB ketika pekerja sumur bor memasang pipa yang ke lima di samping rumah Basyiron dan Zulfikar.

Semburan lumpur dengan ketinggian enam meter yang disertai bau menyengat tersebut mengakibatkan empat Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi ketempat yang lebih aman untuk menghindari semburan.

Zulfikar mengatakan, semburan lumpur sudah berhenti sejak Rabu malam, namun letupan lumpur bau gas masih terjadi di dalam lubang bekas galian sumur bor itu. Bahkan lantai dapur dan ruangan di rumahnya menjadi lembab dan dingin.

Didampingi istrinya, Thuarini (44) mengharapkan pihak tekait segera melakukan penelitian untuk mengatisipasi kemungkinan yang tidak diharapkan. Saat ini mereka belum barani tinggal di rumah, apalagi memasak di dalam rumah itu, katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Mineral (SDM) pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Aceh Selatan, Harun Rasyid mengatakan, sembulan gas bercampur lumpur di desa Suak Raya tersebut tidak membahayakan.

"Gas yang keluar di lokasi sumur bor itu hanya gas metan bukan natural gas. Selama ini keberadaan gas metan di desa itu belum terdeteksi oleh kami," kata Harun Rasyid.

Menurutnya, semburan lumpur hanya terjadi beberapa saat dan akan reda dengan sendirinya apabila lubang sumur itu tidak ditutup serta dibuat parit pembuangan bila lumpur yang disemburkan terlalu banyak.

"Semburan lumpurnya sudah berhenti sejak tadi malam, namun bau gasnya masih menyengat di lokasi itu," katanya seraya mengimbau warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.

Pantauan ANTARA di lokasi yang berjarak sekitar lima kilometer arah barat kota Meulaboh itu, ratusan masyarakat masih mendatangi tempat semburan gas bercampur lumpur tersebut bahkan pihak keamanan telah memasang garis polisi.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009