Bandung (ANTARA News) - Pembangunan instalasi pabrik vaksin flu burung untuk manusia milik PT Bio Farma (Persero) akan dimulai April 2009 mendatang.
"Pembangunan pabrik flu burung akan dilakukan April mendatang, ditargetkan 2011 sudah beroperasi," kata Direktur Utama PT Bio Farma, Isa Mansyur di Bandung, Kamis.
Isa menyebutkan, pihaknya menyiapkan dua lokasi untuk pembangunan pabrik vaksin flu burung itu yakni di Cisarua Kabupaten Bandung Barat dan kawasan PT Bio Farma Jalan Pasteur Kota Bandung.
Pemerintah telah menyetujui investasi pembangunan pabrik vaksin flu burung itu senilai Rp360 miliar.
Sedangkan pembangunan infrastruktur produksi vaksin flu burung yang pertama akan di bangun yakni instalasi telur untuk bahan baku vaksin itu.
Disusul kemudian pembangunan instalasi pembuatan vaksin di Kompleks PT Bio Farma atau dekat pabrik vaksin lainnya.
"Bahan baku vaksin itu ada dua yakni menggunakan sel dan telur, kita siapkan produksi dengan bahan baku kedua dengan membangun instalasinya di Cisarua," kata Isa.
Setelah beroperasi, pabrik vaksin flu burung PT Bio Farma ditargetkan memproduksi 20-25 juta dosis per tahun. Jumlah tersebut, hanya mencukupi untuk 10 persen penduduk Indonesia.
Namun ia berharap, selanjutnya bisa mengembangkan termasuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin yang disiapkan untuk menghadapi pandemi flu burung di Indonesia itu.
"Bila terjadi pandemi, mungkin belum bisa memenuhi kebutuhan, namun di sisi lain harga vaksin flu burung produk dalam negeri bisa lebih murah," kata Isa.
Ia menyebutkan, harga vaksin flu burung saat ini Rp8 dollar per dosis. Ia berharap vaksin produk BUMN itu bisa lebih murah.
Tak hanya harga vaksin flu burung yang harganya dipastikan lebih murah dari produk impor, namun juga vaksin-vaksin produksi Bio Farma lainnya juga lebih murah.
"Contoh vaksin hepatitis B, harganya di bawah Rp100 ribu per dosis, sedangkan produk impor di atas Rp100 ribu," kata Isa Mansyur menambahkan.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009