Jember (ANTARA News) - Sri Sultan Hamengkubuwono X siap mundur dari calonpresiden (capres) pada Pemilu 2009, apabila tidak ada partai politik(parpol) yang mengusungnya.

"Saya siap mundur dari bursa capres,apabila tidak ada kendaraan politik menuju kursi RI 1," kata Sri Sultandalam jumpa pers usai menjadi narasumber dalam seminar "PertanianBerbasis Kearifan Lokal Demi Kemakmuran Rakyat Untuk Menghadapi PasarGlobal", di Universitas Jember, Kamis.

Menurut Sultan, hinggasaat ini dirinya masih belum menentukan partai mana yang akan digunakanuntuk kendaraan politik menjadi capres, karena menunggu hasil pemilulegislatif (pileg).

"Keputusan kendaraan politik mana yang digunakan masih menunggu hasil pileg," katanya menerangkan.

Sesuaidengan aturan, kata Sultan, parpol yang bisa mengusung pasangan capresdan cawapres harus memiliki suara 25 persen dari jumlah pemilih.

"Berapa pun banyak parpol yang mengusung, namun tidak memenuhi 25 persen suara maka percuma saja," katanya.

Sebagaikader partai Golkar, kata Sultan, dirinya berharap bisa maju menjadicapres melalui partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Meski demikian, keputusan sepenuhnya diserahkan kepada DPP dan DPD Partai Goklkar," katanya menjelaskan.

Iamengungkapkan, kampanye yang dilakukannya akan menunggu hasil pileg,sedangkan "road show"-nya ke beberapa daerah hanya untuk menghadiriundangan dan konsolidasi.

"Terserah masyarakat menilai apa, namun belum saatnya melakukan kampanye pilpres," katanya menambahkan.

Iajuga mengaku, sedang membangun jaringan non-struktural seperti LembagaSwadaya Masyarakat (LSM), Organisasi masa (Ormas), dan simpul-simpulmasyarakat lainnya, karena sampai saat ini dirinya masih belum memilikikendaraan politik untuk maju dalam pilpres nanti.

"Tidak perlu saya ungkap bagaimana perkembangan jaringan yang sedang dibangun ini," katanya.

Selainmemberikan kuliah umum tentang pertanian di Unej, Sultan jugamenghadiri rangkaian acara "Ruwatan Tani" dan Kongres Serikat TaniIndependen (SEKTI) Jember di lapangan Kecamatan Jenggawah.

Kemudian,Kamis malam, Sultan akan menghadiri acara pengajian dan "haul" atau doabersama di pondok pesantren As Sunniyah Kecamatan Kencong, KabupatenJember, Jatim.

Secara terpisah, pengamat politik UniversitasJember, Himawan Bayu Patriadi, MA, PhD, menuturkan, partai Golkar harusberhati-hati untuk menentukan capres sesuai dengan keinginan rakyat,karena masyarakat Indonesia lebih memilih figur ketimbang parpol yangmengusungnya.

"Tidak ada jaminan partai yang menang dalam pileg akan mendapatkan kursi Presiden," katanya menerangkan.

Menurutdia, langkah yang dilakukan Sultan HB X cukup berani, karena beberapainternal partai Golkar tidak menyukai langkah tegas yang dilakukanSultan.

"Partai Golkar juga harus mempertimbangkan beberapakader Golkar yang mencalonkan diri menjadi capres maupun cawapres,termasuk Sultan dan juga tidak gegabah menentukan capres,"katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009