Sekarang ini kita dengan mudah melihat tumbuhnya gerakan radikalisme yang memicu peperanganSurabaya (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mendorong pendidikan modern untuk lebih dikembangkan yang diyakini dapat semakin mempererat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sekarang ini kita dengan mudah melihat tumbuhnya gerakan radikalisme yang memicu peperangan dan konflik di beberapa negara," ujarnya di sela sambutannya saat menghadiri pengukuhan KH Asep Syaifuddin Chalim sebagai gelar guru besar bidang sosiologi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Sabtu.
Jokowi menunjuk pada perkembangan dunia saat ini yang menurutnya sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam tatanan kehidupan.
Karena itulah ia menekankan agar pendidikan modern perlu dikembangkan di Indonesia untuk mencegah tumbuhnya gerakan radikalisme yang selama ini kerap memicu terjadinya konflik di Tanah Air.
Baca juga: Jokowi hadiri pengukuhan Kiai Asep sebagai guru besar UINSA
"Seperti pendidikan modern yang telah diterapkan KH Asep di Pondok Pesantren Ammanatul Ummah sangat relevan untuk diaplikasikan, yaitu pengembangan pendidikan mengusung nilai-nilai dan karakter bangsa," ucapnya.
Jokowi menyebut nilai-nilai dan karakter bangsa yang dikembangkan melalui pendidikan modern dapat menjadi kekuatan dalam menjaga dasar negara Pancasila, serta memperkuat keutuhan NKRI.
KH Asep adalah pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya sekaligus menjabat Ketua Dewan Pembina Jaringan Kyai Santri Nasional (JKSN) yang menjadi salah satu elemen pendukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.
Turut mendampingi Jokowi, di antaranya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak beserta akademisi UINSA Surabaya.
Baca juga: Jaringan Kyai Santri Nasional ajak masyarakat bersatu
Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020