Penajam (ANTARA) - Pantai Sipakario di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), masih menjadi favorit wisatawan lokal maupun dari daerah lain karena keindahan pantai dan penataan yang cantik oleh pengelolanya.
"Jika ada waktu luang, bukan hanya pagi atau sore saya ke sini, kadang malam jika bulan purnama, saya bersama istri pun kerap ke sini menikmati keindahan malam," ujar Ramang, warga Nipah-Nipah yang rumahnya hanya sekitar 2 km dari pantai itu, Sabtu.
Jika purnama, lanjut dia, suasana tampak lebih romantis karena pantainya terang akibat terpaan pendar rembulan, sehingga hati pun terasa teduh.
Bahkan masalah pun terkadang bisa terpecahkan saat adanya suasana romantis karena pikiran yang tenang yang memunculkan gagasan cemerlang.
Selain itu, lanjut Ramang yang kesehariannya sebagai Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), keindahan di seberang teluk pun tampak indah akibat pantulan cahaya lampu gedung menjulang di Kota Balikpapan yang jelas terlihat dari pantai.
Pantai Sipakario, lanjutnya, setiap hari terutama sore hingga senja selalu ada pengunjung yang datang. Mereka bukan hanya dari warga PPU, tetapi juga dari daerah lain seperti Kabupaten Paser, Kota Balikpapan, dan Samarinda karena pantai itu memiliki keunikan tersendiri yang mampu memikat pengunjung.
"Apalagi jika Kabupaten PPU menjadi tuan rumah dalam kegiatan tertentu baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, lembaga, maupun swasta, pantai ini pasti memiliki dampak karena mereka yang menjadi peserta acara selalu mencari waktu untuk bisa berwisata ke pantai ini," ucap Ramang.
Baca juga: Kementerian PUPR tata Bunaken-Paal jadi wisata laut kelas dunia
Baca juga: Stan "Fun In The Sun" Four Points meriahkan Kuta Beach Festival
Baca juga: Semilir angin Pantai Ancol yang bikin betah
Fasilitas yang tersedia di pantai antara lain perahu untuk melayani pengunjung yang ingin berdayung melawan ombak, kemudian ada puluhan titik untuk swafoto baik yang bertemakan keluarga, asmara, maupun bertema pelestarian lingkungan.
Lokasi swafoto inilah yang digandrungi bukan hanya oleh remaja, bahkan pemuda dan orang tua pun masih melakukannya karena selain untuk kenang-kenangan juga akan dipamerkan dalam akun media sosial masing-masing.
Untuk masuk ke lokasi ini pun terbilang sangat murah karena hanya Rp2 ribu per orang.
Sifatnya pun wisata kejujuran karena penjaganya tidak selalu ada di pintu masuk, namun di pintu masuk pantai terdapat kotak dengan ukuran sekitar 40 cm x 5 cm x 20 cm.
Bagian depan kotak ini bertuliskan "Masuk Rp2 ribu per orang". Sementara bagian atas terdapat lubang untuk memasukkan uang. Bagi pengunjung yang jujur, tentu akan memasukkan uang ke kotak itu.
Mungkin karena murahnya harga masuk ke pantai sehingga pengelola tidak menyiapkan tenaga kerja untuk membersihkan pantai, akibatnya sampah banyak menumpuk di lokasi ini, terutama di pinggir turap beton yang sering dijadikan tongkrongan pengunjung.
Baca juga: Tiga pantai di Pulau Sebatik layak jadi destinasi wisata
Baca juga: Pantai Barat dan Timur Pangandaran berwajah baru pada awal 2020
Baca juga: Investor minati potensi wisata Pulau Rupat Riau
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020