Jakarta (ANTARA News) - PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) mengungkapkan bahwa penjualan perseroan 2008 sebelum diaudit mencapai di atas Rp8 triliun.

"Penjualan kita selama 2008 di atas Rp8 triliun," kata Vice President Director Alfamart Henry Komala, seusai acara pendatangan kerjasama dengan Bank BNI di Jakarta, Kamis.

Menurut Henry, hasil penjualan tersebut didorong oleh peningkatan jumlah toko yang siginifikan dan didorong oleh kenaikan naiknya harga yang terdorong oleh inflasi 2008.

Dengan hasil 2008 ini, Alfamart menegaskan kembali bahwa target 2009 membukukan pertumbuhan kinerjanya sampai 20 persen dibandingkan tahun 2008 lalu.

"Untuk mengejar target tersebut, selain menambah jumlah toko juga memberikan kenyamanan belanja pada konsumen serta tempat yang strategis, sehingga menjadi tempat belanja yang menyenangkan," jelasnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, untuk memuluskan rencana pertumbuhan 2009, Alfamart telah menganggarkan dana untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) 2009 senilai Rp450 miliar sampai Rp500 miliar.

Sumber pendanaannya berasal dari dana segar hasil penawaran saham perdana atawa Initial Public Offering (IPO) Rp135,55 miliar ditambah dengan kas internal.

Dana tersebut akan dipergunakan untuk membiayai pembangunan 400 hingga 500 gerai baru dan pusat distribusi di berbagai daerah.

Sampai saat ini, total gerai Alfamart berjumlah 2.800 buah yang tersebar di seluruh Pulau Jawa dan provinsi Lampung, dengan 11 cabang serta pusat distribusi. Khusus untuk cabang atau pusat distribusi, AMRT berencana akan menambahnya di daerah Solo, Banten, Palembang dan Bali pada tahun ini.

Dari sejumlah gerai tersebut, 77 persen di antaranya merupakan gerai reguler atau yang dimiliki oleh perseroan sendiri, sedangkan 23 persen sisanya merupakan gerai waralaba (bekerjasama dengan pihak lain).(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009